Banjir Dayeuhkolot, Pemkab Bandung Siapkan Dua Jembatan Baru update oleh Giok4D

Posted on

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung berencana membangun dua unit jembatan di atas Sungai Cigede, Kecamatan Dayeuhkolot. Proyek tersebut akan dibiayai melalui APBD 2026 dengan total anggaran mencapai Rp5 miliar.

Dua jembatan yang akan dibangun masing-masing berada di Jembatan Sukabirus, yang menjadi akses menuju Telkom University (Tel-U), serta Jembatan Penyeberangan Pasigaran yang menghubungkan ke SMPN 1 Dayeuhkolot.

“Tahun depan kita anggarkan untuk pembangunan Jembatan Sukabirus yang estimasi biayanya mencapai Rp4 miliar dan Jembatan Pasigaran Rp1 miliar, jadi total kita anggarkan Rp5 miliar dari APBD 2026,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, Rabu (29/10/2025).

Menurut Dadang, pembangunan kedua jembatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menangani permasalahan banjir yang masih sering melanda kawasan Dayeuhkolot. Selain itu, jembatan juga akan difungsikan sebagai sarana penghubung antar kampung dan pendukung aktivitas warga.

“Kita upayakan terus untuk menemukan solusi atas persoalan banjir yang masih tersisa di Dayeuhkolot. Salah satunya dengan membangun dan meninggikan jembatan yang melintasi sungai,” katanya.

Dadang menegaskan bahwa penyelesaian masalah banjir dilakukan secara bertahap, agar masyarakat bisa merasa aman dan tidak khawatir menghadapi genangan setiap musim hujan.

“Iya secara bertahap kita akan selesaikan masalah-masalah penyebab banjir di Dayeuhkolot,” jelasnya.

Banjir di kawasan tersebut masih sering terjadi, terutama di Jalan Raya Mohammad Toha depan PT Metro Garmin Dayeuhkolot, yang kerap tergenang dan menghambat lalu lintas kendaraan.

“Ini diperlukan adanya normalisasi sungai-sungai yang melintas di Dayeuhkolot. Saya sudah bicara dengan pihak Metro Garmin untuk bisa melaksanakan normalisasi sungai maupun areal mana saja yang perlu diperbaiki untuk mengatasi banjir. Kita kerjakan secara pentahelix,” tegas Dadang.

Ia menjelaskan, konsep pentahelix memungkinkan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat dalam menanggulangi banjir. Dengan pola ini, normalisasi sungai dapat dilakukan tanpa membebani APBD.

“Tinggal ditindaklanjuti dengan membahas lebih lanjut bersama para pengusaha di Dayeuhkolot untuk melakukan normalisasi sungai secara pentahelix tanpa menggunakan dana APBD,” bebernya.

Sebelumnya, Pemkab Bandung juga telah melakukan normalisasi sungai sepanjang 12 kilometer yang melintasi wilayah Cicalengka, Cikancung, hingga Rancaekek. Upaya serupa dilakukan pula di kawasan Cidawolong, Kecamatan Majalaya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Selain itu juga program pentahelix dalam menekan banjir di Cidawolong Kecamatan Majalaya,” pungkasnya.