Banjir Bandang Terjang Desa Cibuntu, Puluhan Rumah Terendam

Posted on

Hujan deras mengguyur wilayah Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, selama lebih dari tiga jam pada Minggu (13/4/2025) sore menyebabkan puluhan rumah terendam dan sejumlah jembatan rusak.

Warga kini mengaku hidup dalam kecemasan setiap kali hujan turun. Kampung Cijolang dan Citegal menjadi dua titik terdampak paling parah. Curah hujan tinggi sejak pukul 17.00 WIB hingga 20.00 WIB memicu luapan air yang tak mampu ditampung saluran irigasi.

Kondisinya diperparah oleh pendangkalan dan sumbatan akibat material longsor sisa banjir bandang yang terjadi bulan lalu. “Sejak banjir bandang bulan puasa kemarin, setiap hujan turun air langsung masuk ke rumah. Irigasi sudah sejajar dengan rumah, air tidak kebendung,” ujar Ujang Ewok, warga Kampung Cijolang, Selasa (15/4/2025).

Ujang menyebutkan, sedikitnya puluhan rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Akses jalan antarkampung pun sempat lumpuh akibat tergenang air bercampur lumpur. Tak sedikit warga terpaksa mengungsi.

“Kalau malam tidur di rumah saudara, siangnya baru balik bersihin rumah yang penuh lumpur. Kami sudah tidak tenang, trauma setiap langit mulai mendung,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Cibuntu Dodi mengungkap banjir dan longsor terjadi berulang sejak bencana bandang pada 6 Maret 2025 lalu. Hingga kini, tercatat 22 rumah terdampak, sebagian besar berada di RT 8 dan RT 9.

“Curah hujan dua hari dua malam kemarin membuat sungai yang sebelumnya melewati pemukiman malah bergeser ke jalan kabupaten. Di Kampung Legokloa, jembatan tertimbun material longsoran dan tidak bisa digunakan. Jembatan Kalapa Dua juga belum diperbaiki sejak diajukan tahun 2022,” kata Dodi.

Warga yang rumahnya rusak berat kini mengungsi ke rumah kerabat. Siang hari mereka kembali hanya untuk membersihkan sisa lumpur dan material longsor di dalam rumah.

“Harapan kami, karena ini jalan dan jembatan kabupaten, ada perhatian dari pemerintah pusat atau mana saja. Bantuan apapun kami terima. Warga kami sudah cukup lama terisolasi,” ucap Dodi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *