Kota Bandung memulai langkah alternatif terkait agenda study tour untuk pelajar. Di tengah larangan yang diberlakukan Pemprov Jawa Barat (Jabar), Pemkot Bandung mengajak para siswa berkeliling di PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan melihat bagaimana dunia penerbangan itu bekerja.
Dalam agenda bertajuk factory tour kali ini, ada 100 pelajar yang berasal dari SDN 008 Buahbatu dan SMPN 18 Bandung yang diajak berkeliling di PTDI. Perjalanan pertama dimulai dari Auditorium BJ Habibie dengan mengenalkan sejarah dimulainya kedirgantaraan di Indonesia.
Bersama Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, perjalanan lalu dilanjutkan menggunakan Bandros ke area apron pesawat N219 yang merupakan cikal bakal rancangan langsung BJ Habibie. Di lokasi itu, pelajar turut dikenalkan pesawat NC295, drone Elang Hitam, termasuk dibawa berkeliling ke hanggar bengkel helikopter, hingga berakhir di area mock up jet tempur kerjasama Korea Selatan-Indonesia, KF-21 Boramae.
“Hari ini mulai kick off program Edutainment di PTDI. Sebetulnya ini bukan program baru untuk PTDI, sejak 2 tahun yang lalu sudah punya program yang sama, tapi ini yang pertama kalinya bekerja sama dengan Pemkot Bandung untuk mengenalkan PTDI kepada anak-anak sekolah,” katanya, Rabu (13/8/2025).
Setelah dari PTDI, rombongan study tour pelajar itu turut dibawa ke Bandara Husein Sastranegara untuk menyaksikan bagaimana dunia kedirgantaraan bekerja. Menurut Farhan, study tour tersebut menjadi bagian untuk edukasi bidang penerbangan kepada siswa sejak dini.
“Ini kan salah satu bentuk kerjasama yang didasari dengan sebuah bentuk kreatifitas, bahwa PTDI sudah punya DI Edutaiment, ya kita manfaatkan, jangan sampai enggak. Supaya nanti bisa ditingkatkan ke mana-mana, baik kepada anak-anak sekolah maupun kepada orang tuanya yang nganter ke sini,” tuturnya.
“Nanti nyambung nya ke mana? Kalau ini sudah terkenal selama 2 tahun, sudah terima 80 ribu, berarti tahun-tahun mendatang kita akan bikin paket. Jadi temen-temen dari dunia wisata, itu mulai memikirkan bahwa ini menjadi tujuan wisata. Pengembangannya ke arah sana nanti,” tambahnya.
Dirut PTDI Gita Amperiawan mengatakan, program DI Edutaiment sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Hingga kini, program itu sudah mencatat 80 ribu kunjungan dan diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat luas soal kedirgantaraan.
Menurut Gita, DI Edutaiment bisa diakses secara luas oleh masyarakat. Setiap hari Jumat, PTDI membuka secara gratis kunjungan bagi pelajar, lalu di akhir pekan masyarakat bisa datang dengan membayar biaya sekitar Rp 30-40 ribu per kunjungan.
“Kita memberikan penanaman kepada pelajar untuk mengenal dan mencintai kedirgantaraan sejak dini. Karena kita mengharapkan, dengan mereka mengenal, mencintai, tumbuh minat mereka untuk menjadi generasi penerus untuk kemajuan dirgantara di indonesia. Jadi, itu yang kita harapkan Habibie-Habibie muda ini tumbuh untuk ke depannya dari Kota Bandung,” pungkasnya.