Beragam peristiwa terjadi di Bandung Raya pekan ini dari mulai seekor macan tutul masuk kedalam hotel di Kota Bandung hingga dua bocah di Bandung Barat jadi korban pencabulan yang dilakukan guru ngajinya.
Berikut rangkuman Bandung Raya pekan ini:
Seekor macan tutul ditemukan di dalam sebuah hotel yang ada di Jalan Paadasaluyu, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Satwa liar dan dilindungi diduga masuk dari belakang hotel, sebelum masuk ke dalam, macan tutul itu diduga memanjat benteng.
Setelah masuk ke dalam hotel, macan tutul itu lalu naik ke tangga untuk menuju ke lantai dua dan saat berjalan di lantai dua, satwa itu berpapasan dengan penjaga hotel Nasimah yang kala itu sedang sibuk beres-beres.
Saat berpapasan, Nasimah tak bereaksi berlebihan, dengan respons seperti itu, macan tutul itu pun terus berjalan hingga menemukan jalan buntu. Mengetahui ada tamu tak diundang masuk hotel, Nasimah langsung melaporkan kejadian itu kepada sekuriti bernama Arcon. Kemudian, Arcon pun melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandung.
Macan tutul itu pun langsung masuk ke sebuah kamar, dibantu Arcon macan tutul itu pun dikunci dari luar dan berhasil dijebak di kamar nomor 101. Sambil menunggu bala bantuan, Nasimah dan Arcon pun tetap tenang.
Saat berbincang dengan infoJabar, Nasimah mengatakan, macan tutul itu masuk dari belakang hotel, lalu naik ke lantai dua. “Kejadian tadi jam setengah 7 pagi, macannya dari bawah, naik ke atas,” kata Nasimah kepada infoJabar, Senin, 6 Oktober 2025 lalu.
Nasimah mengaku kaget, karena saat berpapasan dengan satwa itu, pasalnya ukurannya cukup besar. “Kaget, dia lagi jalan, kaya kucing gitu, enggak melawan (menerkam),” ujar Nasimah.
Setelah berjalan di lantai dua hotel, Nasimah sebut jika macan tutul itu langsung masuk ke kamar No 101. “Langsung masuk ke kamar, ini hotel, tapi sudah kosong,” ucapnya.
“Langsung laporan ke Damkar. Katanya minta pintu ditutup, langsung ditutup,” ujar Nasimah.
Meski macan tutul itu sudah terkurung di dalam kamar, Nasimah belum tenang. Setelah anggota Damkar Kota Bandung tiba, Polsek Sukasari, BBKSDA Jabar dan Lebang Pak and Zoo tiba, Nasimah pun langsung lega.
Setibanya petugas gabungan di hotel itu, salah satu petugas langsung melumpuhkan macan tutul itu dengan tembakan bius, hingga macan tutul itu ambruk dan pingsan. Sebetulnya, saat satwa itu pingsan, satwa sudah bisa dibawa keluar, namun demi keamanan satwa itu harus dimasukkan ke kandang besi.
Dalam hal ini, kandang besi milik Lembang Park and Zoo harus digotong dari lantai satu ke lantai dua. Akses tangga yang sempit membuat petugas kesulitan memasukkan kandang besi itu. Setelah hampir 30 menit berjibaku, kandang besi itu pun berhasil dinaikkan.
Tidak lama setelah kandang besi dinaikkan, petugas pun langsung memasukkan satwa liar itu. Proses memasukkan satwa harus berhati-hati dan disaksikan dokter hewan. Setelah dimasukkan ke dalam kandang, kandang itu pun dikeluarkan dari kamar. Sama saat memasukkan kandang, mengeluarkan kandang dari lantai dua ke lantai satu juga petugas menemukan kesulitan, apalagi saat diturunkan di dalam kandang itu sudah berisi macan tutul.
“Yang mau bantu perhatikan cara pegang nya, karena kukunya lumayan,” ucap petugas yang memberikan arahan kepada tim yang membantu proses evakuasi.
Kandang itu tidak bisa keluar melalui tangga saat kandang dimasukkan, pasalnya aksesnya cukup sempit, sehingga kandang dikeluarkan melalui pintu belakang. Proses penurunan harus dilakukan secara manual dengan sangat hati-hati. Setelah banyak petugas membantu, akhirnya kandang berhasil diturunkan dan dinaikkan ke atas mobil bak terbuka.
Saat kandang macan tutul berhasil diturunkan, petugas minta agar warga membubarkan diri, khawatirnya macan yang sudah dibius bangun kembali dan stres melihat banyak warga.
“Silakan, warga untuk membubarkan diri, tidak mendekat,” kata petugas.
Kapolsek Sukasari Kompol Ni Wayan mengatakan, proses evakuasi dilakukan selama tiga jam. Akses yang sempit, menurut Wayan yang menjadi penghambat.
“Tiga jam. Kesulitannya diturunkan dari lantai dua ke lantai satu,” ujar Wayan.
Setelah berhasil dievakuasi, macan tutul itu tetap disimpan di kandang besi itu hingga tenang. Pada malam harinya, satwa itu langsung dibawa ke Kabupaten Sukabumi untuk direhabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC).
Kepala BBKSDA Jawa Barat, Agus Arianto, mengatakan, kondisi macan tutul dalam keadaan baik.
“Alhamdulillah sampai dengan hari ini sudah berubah. Kesehatannya sudah mulai membaik. Mulai melakukan penyesuaian. Ya akhirnya sudah terjadi peningkatan terhadap kondisinya di lokasi rehab yang ada saat ini,” ucap Kepala BBKSDA Jawa Barat, Agus Arianto pekan ini.
Agus menjelaskan, satwa dilindungi yang masuk ke area hotel itu merupakan jenis Macan Tutul Jawa dengan panjang tubuh antara 1-1,5 meter. Agus menyebut macan tutul itu merupakan satwa endemik yang banyak tersebar di Pulau Jawa.
“Jadi kalau morfologi macan tutul Jawa kan dia spesies macan tutul endemik yang ada di Pulau Jawa. Kalau panjang tubuh ya sekitar 100-150 sentimeter di luar ekor,” ucapnya.
Pilu dialami dua bocah asal Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang jadi korban pencabulan seorang guru. Keduanya kini trauma berat akibat ulah bejat pelaku.
Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat mengatakan, saat ini terduga pelaku sudah diamankan. Pelaku juga mengakui perbuatan bejatnya terhadap kedua korban yang dilakukan berulangkali.
“Betul, kami terima laporan dari orangtua korban. Tersangka sudah diamankan, dia mengakui perbuatannya,” kata Gofur saat dikonfirmas pekan ini.
Aksi bejat pelaku berinisial Z (47) terungkap pada 20 September 2025 lalu. Kedua korban yang masih berusia 11 dan 13 tahun itu dicabuli pelaku Z di belakang balai pertemuan warga tempat tinggal mereka. Diketahui Z ternyata masih merupakan tetangga korban.
“Jadi korban pulang ke rumah sambil menangis setelah hendak pergi mengaji. Setelah ditenangkan oleh ibunya, korban menceritakan bahwa dirinya telah dicabuli oleh Z. Ia mengaku telah dipegang bagian payudara dan kemaluannya,” kata Gofur.
Orangtua korban kemudian mendatangi rumah pelaku untuk meminta klarifikasi terkait perbuatannya. Saat ditanya, Z tak mengelak. Ia mengaku, telah melakukan aksi bejatnya itu berulang kali, pada dua korban.
“Jadi dari dua korban itu dilakukan berulang kali, di tempat kejadian yang sama. Modusnya dia ini mengiming-imingi korban dengan memberikan mereka uang untuk jajan, jadi tidak menggunakan kekerasan,” kata Gofur.
Dari hasil pemeriksaan, motif tersangka mencabuli kedua korban karena nafsu ketika melihat korban. Kemudian ia mengajak korban ke tempat sepi untuk melancarkan niat busuknya.
“Pelaku mengaku dia tidak bisa mengendalikan hawa nafsu atau syahwatnya sehingga melakukan perbuatan tersebut terhadap kedua korban,” kata Gofur.
Tersangka dijerat dengan Pasal 82 Jo Pasal 76 Huruf e UU RI no 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan Pemerintah Pengganti UU RI no 01 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Orang tidak dikenal (OTK) nekat membobol tempat gadai, di Jalan Raya Katapang, Kabupaten Bandung. Para pelaku berhasil menggondol sejumlah barang-barang elektronik dengan menggunakan tas.
Dari video yang diterima infoJabar, Jumat (10/10/2025), terlihat dua pria berjaket dan bermasker hitam masuk ke dalam tempai gadai. Kemudian terlihat para pelaku membobol dengan menggunakan linggis.
Nampak para pelaku melakukan aksinya secara bersama-sama dan membawa barang hasil curiannya dengan menggunakan tas. Aksi pria tidak dikenal itu terekam kamera CCTV dengan jelas.
“Pada Kamis, 25 September 2025 pukul sekitar pukul 3 WIB dinihari, kami mendapatkan laporan adanya pembobolan toko atau pencurian yang terjadi wilayah Katapang,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara, kepada infoJabar, pekan ini.
Setelah itu salah satu pekerja tempat gadai melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polisi. Kemudian Polisi langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
“Hasil olah TKP dari Tim Inafis bahwa para pelaku berhasil merusak pintu depan toko dan masuk ke ruang penyimpanan dengan cara merusak pintu menggunakan linggis,” katanya.
Tempat gadai tersebut tidak ada orang yang menempati. Sehingga para pelaku bisa membawa barang-barang elektronik yang ada dengan menggunakan tas
“Enggak ada orang (saat kejadian). Tempat gadai mengalami kerugian lebih dari Rp 100 juta,” jelasnya.
Olot menambahkan saat ini Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Kemudian para pelaku saat ini masih dalam pengejaran Polisi.
“Saat ini kami telah mengidentifikasi pelaku dan sedang dilakukan pengejaran,” pungkasnya.