Di tengah riuhnya stadion dan lautan suporter di Indonesia, ada satu sosok mungil yang kerap mencuri perhatian. Namanya Muhammad Badru atau akrab disapa Badru Kepiting.
Bocah penyandang disabilitas yang juga dikenal sebagai influencer ini bukan sekadar penonton biasa. Ia adalah simbol semangat dan jembatan persaudaraan di antara para suporter sepak bola Indonesia.
Badru dikenal luas karena kehadirannya di berbagai stadion besar Tanah Air, dari Jakarta, Bandung, hingga Surabaya. Ia datang bukan hanya untuk menyaksikan pertandingan, tapi juga untuk merasakan atmosfer, bertemu kawan, dan menyalakan semangat kebersamaan di tribune.
Sekretaris Umum Viking Persib Club (VPC) Arland Sidha melihat Badru sebagai sosok yang istimewa. Di balik keterbatasannya, Badru kata Arland punya kelebihan yang belum tentu dimiliki orang pada umumnya.
“Kalau saya dalam perspektif pribadi sebagai suporter, Badru adalah orang yang memiliki kebutuhan khusus. Namun di balik kekurangannya, Badru punya motivasi untuk selalu menyaksikan pertandingan, baik Persib, Persija, Persebaya dan lain sebagainya,” ujar Arland, Rabu (22/10/2025).
Menurut Arland, kehadiran Badru justru menghadirkan makna lain di dunia suporter. Meski memiliki kekurangan, Badru disebut bisa menjembatani hubungan antarsuporter.
“Sebenarnya dengan kebutuhan itu kita tahu sosok Badru menjembatani suporter satu dengan lainnya,” katanya.
Dalam beberapa kesempatan, Arland mengaku pernah bertemu langsung dengan Badru yang menyaksikan laga Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
“Saya beberapa kali bertemu dengan Badru ya biasa aja. Kita berempati kepada Badru, tapi dia memiliki semangat untuk menonton,” ucapnya.
Meski dikenal suka bercanda, Arland mengingatkan agar sikap suporter terhadap Badru tetap penuh empati dan menghormati batasan. Dia tak ingin, keterbatasan Badru justru jadi bahan ejekan suporter.
“Saya pikir Badru jangan sampai menjadi bahan olok-olok atau candaan suporter lain. Terkadang Badru juga memiliki sifat bercanda, istilahnya kita ‘nanggap’ Badru, tapi kita tahu batasan bercanda, jangan sampai menyerang kekurangannya,” tegasnya.
Viking Persib Club sendiri, kata Arland, menolak segala bentuk perundungan. Tidak hanya terhadap Badru, tetapi juga kepada siapapun. Menurutnya, semua suporter memiliki hak yang sama untuk mendapat tempat aman di tribune stadion.
“Arahan tidak spesifik kepada Badru, Viking jelas menolak bullying kepada siapapun, jadi nggak hanya ke Badru. Saya pikir perundungan ini tidak boleh dilakukan kepada siapapun, suporter harus dihargai dan dijaga hak-haknya, jangan sampai perundungan membuat perselisihan yang baru,” tandasnya.