Tiga pelaku pembacokan yang berujung tewasnya Asep Riski (27) di sekitaran Jalan Raya Bandung, Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, berhasil diringkus polisi.
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan setelah ditemukan jasad korban di lokasi, polisi langsung melakukan penyelidikan.
“Kami juga langsung lakukan autopsi terhadap jasad korban. Diketahui jika terjadi tindak penganiayaan sebelum korban meninggal,” kata dia saat ditemui di Mapolres Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Kamis (10/6/2025).
Setelah mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi, akhirnya polisi berhasil meringkus tiga pelaku yang masing-masing berinisial SAP, MR, dan SG.
“Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Kami berhasil menangkap 3 pelaku. Tapi masih ada pelaku lain yang kami buru lantaran kabur usai menganiaya korban,” kata dia.
Dipicu Kesalahpahaman
Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan tersangka, terungkap jika kejadian nahas itu berawal ketika korban bersama temannya menghampiri sekelompok pemuda di lokasi kejadian. Korban hendak menanyakan terkait temannya yang dituduh mencuri handphone oleh kelompok pemuda tersebut.
“Jadi ini bukan bentrok antar geng motor. Tapi kelompok dari dua desa berbeda. Dipicu kesalahpahaman. Teman dari korban dituding mencuri HP, kemudian datang untuk klarifikasi. Tapi malah terjadi cekcok hingga akhirnya terjadi bentrokan,” kata dia.
Menurut dia, teman korban langsung kabur saat mengetahui kalah jumlah. Namun korban tak berhasil kabur lantaran dicegah beberapa pelaku.
“Korban tidak bisa kabur dan akhirnya dianiaya dengan menggunakan senjata tajam hingga tewas, bahkan jarinya pun putus,” kata dia.
Atas perbuatannya ketiga pelaku dijerat dengan pasal 338 dan 170 KUHP. “Pelaku terancam kurungan penjara maksimal 15 tahun,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Asep Riski (27) ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka bacok dan jari yang putus di sekitaran Jalan Raya Bandung, Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Kamis (10/7/2025).
Informasi yang dihimpun infoJabar, warga awalnya mendengar saura keributan di tepi jalan di Kampung Palalangon pada Kamis dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Tidak lama setelah keributan, warga pun melihat korban tergeletak dengan badan bersimbah darah dan penuh luka bacokan.
