Backpacker Asal Jerman Selamat Setelah Hilang 11 Hari di Australia Barat

Posted on

Seorang backpacker asal Jerman, Carolina Wilga (26), berhasil selamat setelah dinyatakan hilang selama 11 hari di salah satu wilayah paling terpencil di Australia Barat.

Ia ditemukan dalam kondisi selamat setelah sebelumnya dilaporkan hilang saat melakukan perjalanan seorang diri di Karroun Hill Nature Reserve, sebuah cagar alam yang nyaris tak berpenduduk.

Melansir infoTravel, Wilga terakhir kali terlihat mengendarai sebuah van menuju kawasan cagar alam tersebut. Kendaraannya kemudian ditemukan ditinggalkan di pinggir jalan tanpa kejelasan nasib sang pengemudi.

Upaya pencarian dilakukan oleh Kepolisian Australia Barat. Harapan untuk menemukan Wilga semakin tipis hingga ia muncul secara mengejutkan pada hari ke-11. Pada Rabu (16/7), Wilga menceritakan pengalamannya yang menegangkan setelah kecelakaan tunggal yang membuatnya tersesat di alam liar.

“Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengapa saya meninggalkan mobil saya, meskipun saya punya air, makanan, dan pakaian di sana,” ujar Wilga.

Ia mengungkapkan bahwa mobilnya kehilangan kendali dan terguling menuruni lereng. Dalam insiden itu, kepalanya terbentur cukup keras hingga membuatnya bingung dan kehilangan arah.

Meski dalam kondisi terluka dan disorientasi, Wilga menunjukkan ketangguhan luar biasa. Ia bertahan hidup dengan mengandalkan persediaan makanan yang minim serta air hujan dan genangan yang ditemukannya di alam.

Ia tidak pilih-pilih tempat untuk berlindung, termasuk menggunakan gua demi menghindari cuaca ekstrem yang berubah drastis antara dingin malam hari dan panas terik siang hari.

Perjalanan Wilga berakhir di sebuah area tak beraspal, sekitar 24 kilometer dari lokasi van-nya. Di tempat itulah ia bertemu dengan seorang petani, Tania Henley, yang tengah melintas dan kemudian membawanya ke tim penyelamat.

“Saya yakin saya selamat hanya berkat curahan dukungan yang luar biasa ini,” ujar Wilga dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kepolisian Australia Barat.

“Kepedulian semua orang yang percaya kepada saya, mencari saya, dan terus berharap kepada saya memberi saya kekuatan untuk terus maju di saat-saat tergelap saya,” katanya menambahkan.

Setelah dievakuasi, Wilga menjalani perawatan medis atas luka ringan yang dideritanya, termasuk akibat gigitan nyamuk. Ia juga menerima pendampingan emosional dan telah menghubungi keluarganya di Jerman.

Wilga menjadi orang kedua yang dilaporkan hilang di kawasan tersebut dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Insiden ini kembali menyoroti risiko tinggi bagi para pelancong solo yang menjelajah daerah terpencil di Australia.

Artikel ini sudah tayang di infoTravel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *