Masalah banjir masih menjadi pekerjaan rumah besar buat Pemerintah Kota Cimahi. Salah satunya banjir yang kerap melanda Jalan Mahar Martanegara, Cigugur Tengah, setiap hujan deras mengguyur.
Salah satu pemicu banjir di kawasan tersebut, yakni keberadaan bangunan liar di atas aliran Sungai Cilember dan Sungai Ciputri. Bangunan berupa rumah yang rata-rata disulap menjadi tempat usaha itu menahan laju air dari daerah hulu.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Bangunannya dibuat melintas di atas sungai dengan lebar sekitar 2 sampai 3 meter, namun menyempit di beberapa titiknya. Penyempitan juga disebabkan oleh lebar bangunan yang melebihi luar semestinya.
“Jadi fungsi sungai berkurang karena badan sungai menyempit dan terjadi pendangkalan yang diperparah dengan keberadaan bangunan di atasnya,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah saat dikonfirmasi, Senin (21/7/2025).
Wilman mengatakan, berdasarkan hasil pendataan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, ada sebanyak 16 bangunan di atas sungai.
“Temuan dan laporan dari BBWS dan DPKP, itu ada 16 bangunan di atas sungai yang harus ditertibkan untuk normalisasi sungai. Penertiban dengan cara dibongkar,” ucap Wilman.
Pihaknya sudah melayangkan surat peringatan (SP) pada pemilik bangunan agar membongkar secara mandiri. Namun jika tidak dilaksanakan, maka pembongkaran dilakukan oleh pemerintah.
“Sudah (sosialisasi), kemudian SP sudah kita layangkan sampai SP3, kita memberikan kesempatan pada mereka untuk membongkar sendiri. Kalau tidak kita yang akan membongkar,” kata Wilman.