Asal-Usul Lagu Ciamis Berbahasa Sunda, Pakena Gawe Rahayu

Posted on

Dalam setiap acara resmi di Kabupaten Ciamis, lantunan lagu Ciamis berbahasa Sunda “Pakena Gawe Rahayu” hampir selalu terdengar. Bukan sekadar lagu pembuka, irama dan liriknya mengandung makna mendalam yang diwariskan lintas generasi yang menjadi kenangan dari masa ke masa. Namun, tak banyak yang tahu, bagaimana asal-usul di balik lagu yang menjadi simbol kebanggaan warga Tatar Galuh ini?

Diketahui, Ciamis memiliki dua versi lagu ‘wajib’ yang selalu dilantunkan dalam setiap acara. Yakni dalam bahasa Indonesia dengan judul Ciamis Manis yang diciptakan oleh Bambang Arayana Sambas alias Yasmin Sambas pada tahun 1996. Kemudian jauh sebelum itu, ada lagu Ciamis berbahasa Sunda yang lebih dulu lahir dan populer. Kali ini infoJabar akan membahas lagu Ciamis yang menggunakan bahasa Sunda tersebut.

Lagu Ciamis diciptakan oleh Nano S, seorang seniman Sunda yang juga guru SMKI Bandung pada tahun 1985. Pada saat itu, peserta SMKI (Karawitan) Bandung melaksanakan Praktek Kerja Nyata (PKN) di Ciamis. Rosadi alias Kang Ocay, Seniman Ciamis yang juga menjadi peserta PKN saat itu menjadi saksi perjalanan lagu Ciamis tersebut.

“Lagu dengan judul Ciamis itu diciptakan seniman alm Nano S, guru juga. Lagu itu sebagai hadiah untuk masyarakat Ciamis sebagai ucapan terima kasih. Jadi sudah biasa kalau setiap daerah sebagai tempat PKN akan dibuatkan lagu. Nah yang di Ciamis yang liriknya Pakena Gawe Rahayu, Pakeun Heubeul Jaya Dibuana..,” ujar Kang Ocay, Minggu (4/5/2025).

Kang Ocay menjelaskan, awalnya lagu Ciamis itu lahir dengan versi mars yang lebih tegas dan semangat. Namun seiring waktu lagu tersebut kini dinyanyikan dengan versi kecapi suling yang memiliki tempo lambat atau versi tembang.

“Dulu awalnya itu untuk mars, tapi sekarang lebih dikenalnya dengan versi tembang Sunda lebih lambat dan sering dimainkan di setiap kegiatan di sekolah, desa, kecamatan dan kabupaten oleh paduan suara,” ungkapnya.

Kang Ocay mengatakan lagu tersebut diterima dengan baik oleh Pemkab Ciamis yang saat itu dipimpin oleh Bupati Momon Gandasasmita. Bahkan lagu tersebut pada masa itu sepakat dinobatkan sebagai lagu resmi Kabupaten Ciamis.

“Sebetulnya sebelum lagu ini lahir ada lagu dengan judul Papalayon Ciamis, tapi itu khusus kawih yang dinyanyikan sinden jadi kurang cocok untuk mars,” ucapnya.

Menurut Kang Ocay, makna dari lagu ini sebagai penyemangat untuk kemajuan Kabupaten Ciamis. Mengaplikasikan lambang dari logo Kabupaten Ciamis ke dalam lirik lagu. Seperti Mahayunan Ayuna Kadatuan. Lebih dalam lagi, ada beberapa semboyan yang ternyata ada dalam prasasti Kawali.

“Ya seperti itu ceritanya lagu Ciamis diciptakan khusus, kemudian diterima dengan baik dan dikenalkan ke masyarakat. Alhamdulillah saat ini lagu tersebut sudah dikenal oleh masyarakat dari masa ke masa,” tuturnya.

Sementara itu, Adang Kartobi alias Apeh, warga Karangkamulyan Ciamis, mengaku ingat betul sewaktu lagu Ciamis itu pertama kali dikenalkan oleh peserta PKN SMKI di desanya. Pada masa itu, Apeh masih usia sekolah dasar (SD). “Menurut saya lagu Ciamis, Pakena Gawe Rahayu ini bikin saya merinding. Ingat pertama kali dikenalkan,” ungkapnya.

Apeh juga sempat terpilih hasil seleksi dan tampil menari di Pendopo Bupati Ciamis saat lagu tersebut diluncurkan. Bahkan seingatnya, pencipta lagu tersebut pun hadir. “Sampai kapan pun ingat terus, ketika perpisahan praktek kerja itu warga satu desa menangis karena memang sangat berkesan,” pungkasnya.

Adanya pelajaran muatan lokal Karawitan di SD dan SMP, membuat semua anak-anak pada masa itu kini menjadi orang tua sangat hapal betul lagu tersebut. Bahkan mereka punya momen dan kenangan tersendiri dengan Lagu Ciamis tersebut.

Berikut lirik lagu Ciamis versi bahasa Sunda:

Pakena gawe rahayu
Pakeun heubeul jaya di buana
Ciamis natar udagan
Mapag mangsa datang
Nanjung tur gumilang
Mahayunan kadatuan
Kiwari ngancik bihari
Ayeuna sampeureun jaga
Geusan mahayunan ayuna kadatuan

Ciamis manjang manisna
Ciamis manjing dinamis …
Pangharepan pangwangunan
Kukuh ajeg pribadi
Raharja lemah cai.