Tim gabungan menghadapi kendala berat saat menembus lokasi bencana di Kampung Cisarua, Kedusunan Kawung Luwuk Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan.
Arus Sungai Cidadap yang masih sangat deras membuat akses ke kampung yang terisolasi nyaris lumpuh tanpa bantuan perahu karet.
Hal ini terungkap dalam komunikasi langsung (video call) antara Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, dengan Camat Simpenan Supendi di lokasi kejadian.
Dalam laporannya kepada Wabup, Supendi mengakui bahwa timnya belum bisa menembus lokasi warga yang terisolasi (Kampung Cisarua) karena risiko keselamatan yang tinggi.
“Kondisi hari ini warga terjebak, karena arusnya sangat besar, sehingga membutuhkan perahu karet untuk penyeberangan. Kami belum bisa ke sana karena arusnya besar, Pak,” lapor Camat kepada Andreas.
Menjawab kendala tersebut, Camat memastikan bahwa bantuan perahu telah tiba. Berkat koordinasi cepat Muspika dan Kapolsek setempat, tim penyelamat profesional telah dikerahkan.
“Hari ini sudah ada (perahu). Dari Polairud juga berkat Ibu Kapolsek sudah minta bantuan, alhamdulillah juga hari ini sudah mau meluncur,” jelas Camat.
Mendengar tim Basarnas dan Polairud akan melakukan penjemputan dan evakuasi melalui jalur air, Wabup Andreas memberikan instruksi spesifik. Ia memerintahkan agar perahu penyelamat tidak hanya berisi tim SAR, tetapi juga membawa tenaga medis.
“Izin, saat evakuasi petugas kesehatan juga ikut ya? Nanti penjemputannya dengan tenaga medis, takutnya di sana ada yang sakit butuh penanganan pertama,” perintah Andreas dengan nada tegas.
Camat langsung menyanggupi instruksi tersebut. “Siap, alhamdulillah dari Puskesmas juga hari ini bersama-sama dengan kami ikut jemput,” jawabnya.
Terkait penanganan medis, petugas Puskesmas juga telah bergerak cepat menangani korban di titik yang bisa dijangkau.
“Masalah kemarin juga ada 13 orang yang sakit, alhamdulillah langsung ditindaklanjuti,” tambah Camat.
Selain medis, Andreas mewanti-wanti soal logistik bagi warga yang terisolasi. Ia meminta makanan yang dibawa adalah jenis siap santap agar bisa langsung dikonsumsi warga yang kelaparan.
“Makanan kayak roti atau apa cepat masuk ya, takutnya mereka belum makan,” ujar Andreas.
Camat Simpenan mengonfirmasi bahwa stok makanan tersedia, namun ia menyoroti dua kebutuhan krusial yang mendesak saat ini. “Hari ini juga sangat dibutuhkan terutama makanan anak-anak balita, termasuk juga air bersih,” ungkapnya.
Andreas menutup percakapan dengan meminta tim lapangan untuk menjaga semangat dan fokus pada penyelamatan nyawa. “Tetap semangat Pak Camat, koordinasi terus jangan terputus. Tapi yang penting sekarang selamatkan dulu yang terisolasi,” ungkap Wabup Andreas.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Andreas membenarkan situasi darurat tersebut. Ia mengaku belum bisa hadir secara fisik di lokasi karena sedang menjalankan tugas dinas luar kota.
“Saya lagi rapat di Bandung. Tapi koordinasi tidak lepas, tetap kita pantau,” ujar Andreas kepada infoJabar.
Andreas menegaskan telah memberikan instruksi khusus kepada BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan pihak Kecamatan yang berada di lokasi kejadian. Ia meminta fokus utama diarahkan pada kelompok rentan di pengungsian yang mulai dilaporkan sakit.
“Prioritaskan ibu hamil, menyusui, balita, dan lansia. Itu tolong diperhatikan termasuk kesehatannya,” tegas Andreas.
