Hari ini, Senin, 21 April 2025, masyarakat Indonesia kembali memperingati Hari Kartini. Momentum ini tidak hanya dirayakan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan Raden Ajeng Kartini, tetapi juga menjadi simbol penting dalam upaya menciptakan kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan di Indonesia.
Namun, pertanyaan yang sering muncul setiap tahunnya adalah: Apakah Hari Kartini tanggal 21 April merupakan hari libur nasional? Di tengah jadwal kerja atau sekolah yang padat, tentu banyak orang yang ingin tahu apakah mereka bisa menikmati waktu luang pada peringatan ini.
Berikut ini penjelasan lengkap tentang status libur Hari Kartini 21 April 2025, sejarah peringatannya, hingga makna penting yang terkandung di dalamnya.
Meski memiliki makna sejarah yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, Hari Kartini pada 21 April tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional. Hal ini mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.
Dalam SKB tersebut, yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, nama Hari Kartini tidak tercantum sebagai tanggal merah. Artinya, hari ini tetap menjadi hari aktif kerja dan sekolah seperti biasa.
Namun, meskipun bukan hari libur, Hari Kartini tetap dirayakan di berbagai tempat. Sekolah-sekolah hingga instansi pemerintahan biasanya menyelenggarakan kegiatan bertema Kartini seperti lomba busana adat, pembacaan puisi, hingga seminar pemberdayaan perempuan.
Peringatan Hari Kartini bukan hanya sekadar mengenang sosok Raden Ajeng Kartini sebagai pahlawan nasional, tetapi juga menjadi pengingat akan perjuangannya dalam memperjuangkan hak perempuan Indonesia di bidang pendidikan, kesetaraan sosial, dan kebebasan berpikir.
RA Kartini dikenal sebagai perempuan cerdas dan visioner yang berani melawan norma-norma patriarki pada zamannya. Ia percaya bahwa perempuan memiliki potensi yang sama untuk berkembang jika diberi akses pendidikan dan ruang untuk berkarya.
Melalui tulisan-tulisannya yang kemudian dibukukan dalam kumpulan surat berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”, Kartini menuangkan pemikiran-pemikiran yang progresif mengenai perempuan, keluarga, dan masyarakat. Gagasan-gagasannya tersebut masih relevan hingga kini, terutama dalam memperjuangkan kesetaraan gender di berbagai lini kehidupan.
Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia merupakan anak dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang bupati yang cukup terbuka terhadap pendidikan anak-anaknya, termasuk Kartini.
Meskipun saat itu budaya patriarki masih sangat kental dan perempuan umumnya tidak diberi akses pendidikan tinggi, Kartini justru mendapatkan kesempatan untuk belajar hingga usia remaja. Keterbatasan yang ia alami setelah masa pingitan justru menjadi motivasi bagi Kartini untuk menyuarakan pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan.
Setelah wafat pada usia muda, yaitu 25 tahun, warisan pemikiran Kartini terus hidup dan menjadi sumber inspirasi berbagai gerakan perempuan di Indonesia.
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya, Presiden Soekarno secara resmi menetapkan R.A. Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 1964. Dalam keputusan tersebut juga ditetapkan bahwa tanggal 21 April diperingati setiap tahun sebagai Hari Kartini.
Hari Kartini menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan sejauh mana kemajuan perempuan Indonesia saat ini dan apa yang masih perlu diperjuangkan. Ini bukan hanya menjadi hari peringatan simbolik, tetapi juga ajakan untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan dalam berbagai sektor.
Itu dia informasi tentang Hari Kartini apakah libur atau tidak. Meskipun diperingati secara nasional, Hari Kartini pada tanggal 21 April tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional berdasarkan SKB 3 Menteri Tahun 2025. Artinya, kegiatan belajar mengajar di sekolah serta aktivitas kantor tetap berlangsung seperti biasa.
Semoga membantu!