Ancaman Sampah dan Sedimentasi bagi Keberlangsungan PLTA Saguling

Posted on

Sampah dan sedimentasi di perairan Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) jadi ancaman terhadap keberlangsungan sumber listrik dari PLTA Saguling.

Sampah, eceng gondok, serta sedimentasi yang jadi ancaman dihasilkan dari berbagai sumber. Seperti sampah yang kebanyakan terbawa arus dari daerah hulu. Kemudian eceng gondok yang populasinya tak terkendali.

“Sesuai perencanaan, (Waduk Saguling) ini operasionalnya hanya bertahan sampai 2045 mendatang,” kata Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Saguling, Doni Bakar saat ditemui, Rabu (30/4/2025).

Fakta di lapangan, dari 5.600 hektare area Sungai Citarum, sekitar 94 hektarenya tertutupi eceng gondok. Lalu berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), sehari ada 200 ton sampah yang mengotori DAS Citarum.

“Sekitar 94 hektare tertutup eceng gondok, memang cuma sebagian kecil. Kemudian dari 200 ton itu, tentunya jenis sampahnya macam-macam, ada sampah plastik, sampah kertas, dan lainnya. Dengan kondisi ini akan memengaruhi laju sedimentasi waduk (Saguling), jadi umurnya akan singkat,” kata Doni.

Doni menyebut, sedimentasi yang terus terjadi juga menyebabkan daya tampung Waduk Saguling akan berkurang. Hal itu bisa berdampak pada keandalan serta pemeliharaan peralatan yang lebih sering.

“Sedimentasinya naik terus, kemudian ada benda-benda bersifat korosif yang digunakan di perairan Waduk Saguling berdampak ke peralatan sehingga cepat rusak. Maka pemeliharaan bakal lebih sering,” ucap Doni.

Doni mengatakan pihaknya melakukan berbagai upaya supaya umur Waduk Saguling bisa bertahan lebih panjang. Sekaligus melakukan kajian yang menunjang upaya tersebut.

“Tapi hasil evaluasi kemarin di tahun 2023, dengan laju sedimentasi sekitar 1,7 juta meter kubik per tahun harapan kami ini (Waduk Saguling) bisa bertahan sampai 2084. Kemudian kami melakukan bersih-bersih sampah juga di DAS Citarum,” kata Doni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *