Pemkab Garut tengah menginventarisir anak dari para korban ledakan amunisi di Cibalong, Kabupaten Garut. Mereka akan menjadi anak angkat Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Bupati Garut Syakur Amin mengatakan, proses inventarisasi anak korban, tengah dilakukan oleh sejumlah kecamatan, tempat bermukim para korban. “Saya sudah minta pak camat untuk mendata anak-anak dari para korban ledakan. Proses inventarisir sedang berlangsung,” ucap Syakur kepada wartawan di Garut, Kamis (15/5/2025).
Syakur menjelaskan, sebanyak 13 orang menjadi korban tewas dalam insiden ledakan amunisi yang terjadi hari Senin (12/5/2025) lalu di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong.
Dari 13 korban itu, 9 di antaranya adalah warga Garut dan 4 lainnya anggota TNI AD dari kesatuan Gudang Pusat Munisi (Gupusmu) III Pusat Munisi Angkatan Darat.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Warga Garut yang menjadi korban antara lain Iyus Rizal, Iyus Ibing, Anwar Munawar, Dadang Iis, Endang, Toto, Agus, Ipan, dan Rustiawan.
Seluruhnya sudah dimakamkan oleh keluarga, kata Syakur. Usai kejadian ini, Pemkab Garut diperintahkan untuk mendata anak-anak para korban, karena akan menjadi anak angkat Dedi Mulyadi.
“Akan dijadikan anak asuh Pak Gubernur. Yang pasti, sesuai yang dijanjikan Pak Gubernur, mereka akan dibantu untuk biaya hidup dan pendidikannya sampai kuliah,” katanya.
Anak-anak dari para korban yang belum berkeluarga, akan ditanggung biaya hidup dan biaya pendidikannya oleh KDM. Selain itu, pihak keluarga juga mendapatkan uang tunai sebesar Rp 50 juta per korban, untuk biaya pemakaman dan ritual keagamaan.
Selain Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, bantuan untuk keluarga korban ledakan amunisi ini juga mengalir dari berbagai pihak. Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif kompak memberikan santunan kepada para korban, saat mengunjungi mereka pada Rabu, (13/5) lalu. Pemkab Garut juga, diketahui memberikan bantuan untuk keluarga para korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut.