Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan alasannya menerapkan kebijakan pelibatan TNI dan Polri dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dimulai serentak hari ini, Senin (14/7/2025).
Dedi mengatakan, pelibatan unsur aparat tersebut merupakan langkah strategis untuk membangun kedisiplinan dan mencegah perilaku menyimpang sejak dini di kalangan pelajar.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Menurut Dedi, TNI dan Polri memiliki pengalaman serta kapasitas dalam pembinaan karakter yang sangat dibutuhkan dalam lingkungan pendidikan saat ini.
“Ngajarin upacara, baris-berbaris, sikap sempurna, pendidikan kedisiplinan yang punya TNI Polri dan kemudian ketertiban lalu lintas,” ujar Dedi.
Ia menilai, persoalan perilaku remaja seperti pelanggaran lalu lintas hingga keterlibatan dalam geng motor harus ditangani dari akar, yaitu melalui pembinaan di lingkungan sekolah.
“Anak-anak itu sekarang (sering bermasalah) di berlalu lintas. Dan geng motor rata-rata anak remaja, dan itu harus mulai pembinaan dari sekolah,” tegasnya.
Dengan menggandeng TNI dan Polri dalam MPLS, Pemprov Jabar berharap muncul efek edukatif dan preventif yang mampu menanamkan disiplin serta wawasan kebangsaan sejak masa orientasi siswa.
“Makanya TNI Polri dilibatkan untuk melakukan pencegahan dini terhadap perilaku menyimpang yang dialami anak sekolah,” ungkapnya.
Pada tahun ajaran 2025/2026 ini, seluruh sekolah menengah atas di Jawa Barat diminta untuk mengintegrasikan sesi bersama TNI dan Polri dalam agenda MPLS, mulai dari materi bela negara, tata tertib berlalu lintas, hingga bahaya narkoba dan kekerasan di lingkungan pelajar.