Warga Indramayu dibuat geram dengan aksi pemandian ratusan ekor babi di Jalur Pantura, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Warga itu melabrak langsung sopir yang memandikan babi di jalan itu.
Warga geram lantaran oknum sopir truk sering menyiram ratusan babi dan kotorannya ke irigasi persawahan. Kejadian ini sempat viral di media sosial (medsos).
“Nah ini memandikan babi dan airnya mengalir ke sawah. Nah ini prosesnya, mohon bupati, wakil bupati, danramil. Mas, sampean tahu nggak airnya itu ngalir ke sawah dan itu najis, sampean paham nggak?,” kata-kata warga perekam video tersebut dikutip infoJabar, Rabu (7/5).
Jay Kresna warga yang melabrak truk pengangkut babi mengatakan, aktivitas itu sudah terjadi bertahun-tahun. Bahkan, dulunya tidak hanya pemandian ekor babi melainkan sampai ke aktivitas pemotongan dan pembuangan limbahnya.
“Sebenarnya itu tuh proses sudah bertahun-tahun makanya menimbulkan keresahan masyarakat. Dulu malah pemotongan, pembuangan darah hasil potongnya ya di lokasi itu memang agak berbeda lebih masuk lagi di rumah tua,” kata Jay melalui sambungan telepon.
“Cuma statemen saya yang kemarin itu kan belum lengkap,” tambahnya.
Oknum sopir yang memandikan babi ini sudah ditertibkan pihak kepolisian. Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Kandanghaur AKP Surahmat.
“Sudah, sudah selesai. Kita kan hanya imbauan aja biar jangan terulang lagi seperti itu,” kata Surahmat kepada infoJabar, Rabu (7/5).
Polisi juga sempat memanggil pengurus truk pengangkut babi ke Mapolsek Kandanghaur.
“Kita lakukan penertiban, kita undang pengurus ke Polsek. Alhamdulillah sudah beres yah,” tuturnya.
Menurut Rahmat sejumlah truk muatan babi itu kabarnya akan dikirim ke Kalimantan. Truk yang datang dari Semarang itu berhenti di Pantura Indramayu sebelum melewati pelabuhan Patimban Subang.
Sementara, kepada polisi pengurus mengaku telah mendapatkan izin dari pemilik sawah. Sesaat sebelum mereka melakukan pemandian terhadap puluhan ekor babi dalam truk.
“Yang jelas babi itu diangkut dari Semarang mau ke pelabuhan Patimban mau dibawa ke Kalimantan katanya itu ya,” tuturnya.
Rahmat mengaku mendapatkan laporan tersebut baru pertama kali. Namun, untuk mencegah kejadian terulang, polisi akan melakukan patroli.
“Saya baru satu kali itu. Kita sudah pasti melakukan patroli ke lokasi Pantura khususnya,” pungkasnya.
