Aksi Demo Driver Ojek Online di Kota Cirebon, Ini Tuntutannya

Posted on

Sejumlah driver ojek online (ojol) di Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar aksi demo. Dalam aksinya, para driver ojol itu membawa sejumlah tuntunan.

Setidaknya ada ratusan driver ojol yang melakukan aksi demo pada hari ini. Mereka berorasi di sejumlah lokasi untuk menyuarakan aspirasinya.

Salah satu lokasi yang menjadi tempat aksi demo para driver ojol itu adalah Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. Tepatnya di depan Balai Kota Cirebon.

Pantauan infoJabar, selama aksi unjuk rasa berlangsung, petugas kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan arus kendaraan yang hendak melintasi Jalan Siliwangi ke jalur lain.

Sementara itu, saat melakukan aksi unjuk rasa para driver ojol sempat berusaha merangsek masuk ke area dalam balai Kota Cirebon. Namun, aksi mereka tertahan karena ada sejumlah petugas yang berjaga di gerbang masuk.

Aksi unjuk rasa itu pun akhirnya tetap berlanjut di area luar gedung Balai Kota Cirebon. Mereka berkumpul dan terus menyuarakan aspirasinya.

Salah satu driver ojol yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa itu adalah Tryas. Ia mengatakan bahwa ada beberapa tuntunan yang dibawa dalam aksi unjuk rasa tersebut.

“Tuntunan kami adalah, kesatu, hapus potongan 20 persen, menjadi 10 persen. Karena aplikator hanya menyediakan jasa aplikasi, sedangkan semua beban ditanggung oleh driver online,” ucap Tryas saat ditemui di sela-sela aksi unjuk rasa, Selasa (15/4/2025).

“Kemudian, yang kedua tuntunannya adalah hapus Grab Bike Hemat,” kata Tryas menambahkan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Andi Armawan terlihat hadir di tengah aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para driver ojol. Andi pun angkat bicara menanggapi adanya aksi unjuk rasa tersebut.

“Menanggapi apa yang disampaikan oleh teman-teman dari ojek online, ternyata ada potongan-potongan yang memberatkan. Kami menyayangkan hal seperti ini. Walaupun seperti yang kita ketahui, kewenangan langsung dari bagaimana secara operasional, teknis, tidak ada pada kami. Tapi keberadaan ojek online yang beroperasi di wilayah kami, tentunya menjadi pembinaan dari kami,” terang Andi.

Andi pun menyatakan akan berusaha untuk memfasilitasi dan menyampaikan aspirasi dari para driver ojol.

“Sudah selayaknya pemerintah daerah untuk menjembatani atau memfasilitasi. Kami sudah menyampaikan kepada Grab pusat dan meminta waktu,” ucap Andi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *