Sepekan ini, lini massa media sosial sempat dihebohkan dengan aksi ‘koboi jalanan’ seorang sopir ekspedisi di Tol Cipularang. Dengan emosi yang tak tertahankan, sopir berinisial SS (42) itu nekat menodongkan pistol ke arah pengendara lain hingga membuatnya viral dan menjadi perbincangan.
Belakangan diketahui, aksi pria si ‘koboi jalanan’ itu terjadi di Tol Cipularang arah Bandung KM 93, Purwakarta, Sabtu (7/6/2025). Korbannya, M Diaz Alfikar, kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi supaya pelaku bisa segera diselidiki atas perbuatannya.
Usai polisi turun tangan, keterangan sementara yang saat itu diperoleh bahwa pelaku berasal dari Depok, Jawa Barat (Jabar). Ditengarai, ada keselahpahaman saat korban sedang mengendarai mobil ketika mau pulang dari Palembang ke Ciamis.
“Ketika pelapor mau menyalip kendaraan terduga pelaku yang menggunakan kendaraan jenis mobil Grandmax yang berada di jalur kanan, kemudian pelapor menyalip kendaraan si pelaku namun pelaku tidak memberikan jalan akhirnya pelaku menyalip dari kiri, namun setelah disalip mobil yang dikendarai pelaku memepet terus dari belakang, sampai di KM 93 Cipularang arah Bandung pelapor menepi ke pinggir jalan yang diikuti juga oleh pelaku, selanjutnya pelapor turun dari mobil untuk menghampiri pelaku guna menanyakan maksud dan tujuannya,” jelas Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Senin (9/6/2025).
“Ketika menghampiri pelaku, pelapor menanyakan kenapa mepet-mepet jalan terus, si pelaku menjawab namanya juga di jalan situ kencang saya juga kencang, si pelaku menanyakan maunya gimana sambil merogoh sesuatu di belakang jok mobilnya dan mengeluarkan sesuatu benda yang diduga senjata api yang dibungkus berwarna ungu kemudian mengokang dan menodongkannya ke arah pelapor, karena takut pelapor lari dan masuk ke dalam mobil dan memundurkan kendaraannya menjauhi pelaku,” tambah Hendra.
Tak butuh waktu lama, polisi menangkap pelaku si ‘koboi jalanan’ itu. Dia diamankan saat pada Selasa (10/6) pukul 09.00 WIB saat tidur di rumah orang tuanya di Jatibaru, Depok.
Setelah diinterogasi, pelaku ternyata hanya menggunakan pistol mainan berupa korek api saat menodong korban di Tol Cipularang. Barang bukti itu pun kini disita setelah pelaku ditangkap dalam pelariannya.
“Kami dapatkan satu korek api. Ternyata korek api yang menyerupai senjata api dan dapat di kokang serta kain pembungkus,” ujar Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Andriansyah di Mapolres Purwakarta.
Selain barang bukti benda menyerupai pistol itu, polisi juga mengamankan kendaraan minibus Grandmax bertuliskan perusahaan ekspedisi. Kendaraan itu yang digunakan pelaku saat terjadi insiden di Tol Cipularang Km 93.
Fakta lainnya terungkap dari penangkapan tersebut. Pelaku SS diketahui menggunakan akun milik orang lain untuk menjalankan jasa ekspedisi. Pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian. Sementara itu, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti termasuk benda diduga pistol itu.
Kemudian, dari hasil pemeriksaan, Lilik Andriansyah menuturkan ada kesalahpahaman antara pelaku dan korban. Pelaku diduga tak terima kendaraan yang dikemudikannya saat itu disalip korban.
Pelaku diduga tersinggung disalip korban. Sehingga, pelaku melakukan pengejaran dan memberhentikan mobil korban.
“Karena ada ketersinggungan kemudian Grandmax yang disalip melakukan pengejaran kepada mobil korban, di situ lah menghentikan mobil kemudian turun kemudian melakukan pengancaman dengan menggunakan benda menyerupai senjata api,” pungkasnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Penuturan selaras juga diungkapkan korban Muhammad Diaz Alfikar. Dia menjelaskan aksi saling salip terjadi sesaat sebelum kejadian penodongan. Dia sempat kabur dengan posisi menunduk karena takut kena tembakan.
“Ceritanya saling menyalip lah, saya salip mungkin beliau tidak terima disalip, saya dipepet saya berhenti di bahu, ikut berhenti di bahu. Saya tanya kenapa mepet mobil karena kalau saya rem mendadak takut tabrakan beruntun, saya tegur baik-baik, dianya jawab situ cepat, saya cepat kan ada jalur lain bisa lewat bahu untuk mendahului,” beber Fika sapaannya kepada awak media.
“Tapi dia langsung ngotot maunya gimana dan mengeluarkan senjata lalu menodongkan kepada saya, saya lari ke mobil, ya takut panik karena namanya ditodong takut ditembak, lari ke mobil mundur itu pun saya mundur sambil nunduk , karena takut di dor kena kaca,” kata Fika menambahkan.
Fika juga menyebutkan jika ia sengaja merekam menggunakan HP sebagai barang bukti jika terjadi sesuatu. “Karena dia berdua takut kenapa-kenapa saya pasang kamera sengaja di simpan di dashboard,” tutupnya.