Ribuan mahasiswa dan driver ojek online yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Cianjur melakukan aksi unjuk rasa ke Gedung DPRD Kabupaten Cianjur. Jalan Cianjur ke Sukabumi ditutup sementara dan arus lalulintas dialihkan.
Pantauan infoJabar massa aksi berkumpul di Tugu Lampu Gentur. Massa sempat melakukan orasi dan memblokade jalan hingga akses dari wilayah perkotaan menuju Puncak tersendat.
Sekitar pukul 14.30 WIB, massa pun melanjutkan aksinya dengan longmarch dari Tugu Lampu Gentur menuju Gedung DPRD Kabupaten Cianjur.
Meskipun massa aksi belum tiba di Gedung DPRD Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh yang merupakan jalur di depan DPRD pun ditutup sementara.
“Kami tutup sementara jalan yang dilalui dan menjadi tempat aksi hari ini,” ujar Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yonky Dilatha, Sabtu (30/8/2025).
Menurutnya arus lalulintas dialihkan ke jalur perkotaan. “Kami alihkan sementara arus lalulintas, yang menuju Sukabumi melalui jalur lain,” kata dia.
Selain itu, Gedung DPRD Kabupaten Cianjur yang jadi tujuan aksi yang menuntut agar kenaikan gaji dan tunjangan DPR dibatalkan serta pertanggungjawaban atas tewasnya driver Ojol di Jakarta akibat terlindas rantis Polri itu dijaga ketat oleh pihak satpol PP, kepolisian dan TNI.
“Ada sekitar 600 orang personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP. Kami harap aksi ini berjalan tertib,” jelasnya.
Pantauan infoJabar, massa yang sebelumnya melakukan longmarch sejauh dua kilometer dari Tugu Lampu Gentur tiba di depan Gedung DPRD Kabupaten Cianjur pada pukul 15.10 WIB.
Setibanya di depan gedung dewan, massa langsung melempari gedung wakil rakyat Cianjur itu dengan bambu, botol air mineral, dan kayu.
Bahkan masa juga membakar spanduk dan baliho partai yang awalnya terpajang di depan DPRD.
Anggota DPRD Kabupaten Cianjur, pihak kepolisian, dan TNI yang semula menunggu di depan gerbang langsung masuk ke halaman DPRD untuk menyelamatkan diri.
Massa juga bersikeras meminta agar diizinkan masuk ke dalam Gedung DPRD Cianjur. “Masuk, masuk,” ungkap massa aksi.
Memanas
