Seorang balita dilaporkan menjadi salah satu korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut. Kondisinya memprihatinkan, hingga perlu dirujuk ke rumah sakit.
Kabar tersebut dibenarkan Bupati Garut Syakur Amin. Syakur menyebut, balita berjenis kelamin perempuan tersebut menjadi satu dari tiga korban keracunan yang dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut.
“Iya (balita) termasuk yang dirujuk ke rumah sakit,” kata Syakur kepada wartawan di Puskesmas Kadungora, Selasa, (30/9/2025).
Berdasarkan pantauan infoJabar, balita itu sudah terpantau berada di Puskesmas Kadungora sejak Selasa malam pukul 20.30 WIB. Bocah malang ini diantar oleh orang tua dan kerabatnya.
Balita berkaus hello kitty warna merah muda tersebut terlihat teler di pangkuan sang ibu, yang duduk di kursi tunggu. Balita itu kemudian langsung dibawa ke ruang UGD, saat Syakur melintas dan memeriksa kondisinya.
Sejumlah dokter dan tenaga medis di Puskesmas Kadungora, kemudian sempat terlihat memfokuskan penanganan kepada balita perempuan ini.
Tidak lama berselang, balita tersebut dibawa ke RSUD dr. Slamet Garut menggunakan ambulans. Orang tua dan kerabatnya histeris saat tubuh mungil bocah yang tak sadarkan diri tersebut dibawa menggunakan ambulans.
“Karacunan MBG. Tuang endog (keracunan MBG. Makan telur),” ucap salah seorang kerabat korban kepada infoJabar.
Balita ini merupakan warga Kecamatan Kadungora. Menurut Kepala Puskesmas Kadungora, Noni Cahyana, balita tersebut turut mencicipi MBG.
“Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, anak ini memakan telur, makanan MBG dari sekolah, yang dibawa sepupunya ke rumah,” ungkap Noni.
Noni menjelaskan, berdasarkan pengakuan keluarga, bayi tersebut kemudian langsung mengalami gejala keracunan, sempat kehilangan kesadaran dan akhirnya dibawa ke puskesmas.
“Saat ini pasien dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut karena memerlukan penanganan lebih lanjut,” kata Noni.
Bupati Garut Syakur Amin menuturkan, jumlah pelajar yang menjadi korban keracunan ini terus bertambah. Hingga Selasa, (30/9/2025) malam pukul 22.19 WIB, jumlahnya menjadi 131 orang.
“Ada yang dirawat di sini (Puskesmas Kadungora), di Puskesmas Leles, dan tiga orang dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut,” ungkap Syakur.
Menurut informasi yang dihimpun infoJabar, para pelajar yang mengalami keracunan ini merupakan siswa-siswi SDN 3 Talagasari, SMPN 1 Kadungora, SMP PGRI dan SMA Annisa Kadungora.
Mereka mengalami gejala keracunan seperti diare, mual dan muntah setelah mengkonsumsi menu MBG yang dibagikan di sekolah, Selasa siang tadi.
Rahmawati (14), salah seorang pelajar yang menjadi korban menuturkan, dirinya merasa aneh saat meminum susu bantal cokelat.
“Tadi saya kerasanya pas lagi ekskul. Langsung sesak dada dan engap. Minum susu cokelat, rasanya aneh runyam di tenggorokan,” ungkap Rahmawati.