Banyaknya tragedi mematikan akibat gigitan ular, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan melarang pertunjukan atraksi ular di wilayahnya.
Keputusan ini diambil setelah sejumlah insiden menghebohkan terjadi dalam beberapa tahun terakhir, di mana warga bahkan seniman tewas usai berinteraksi langsung dengan ular berbisa saat tampil di depan publik.
Dalam catatan infoJabar, ada 3 nyawa melayang dalam beberapa tahun ke belakang akibat gigitan ular berbisa mulai dari yang terjadi di atas panggung hiburan, saat pertunjukan budaya, hingga ketika seorang balita tengah tidur pulas di rumahnya.
Insiden tragis pertama terjadi pada 3 April 2016. Irmawaty alias Irma, pedangdut asal Karawang, meregang nyawa setelah dipatuk ular King Kobra saat tengah manggung.
Sebagai pedangdut, Irma juga dikenal sering tampil dengan tarian eksotik bersama ular. Namun, malam itu menjadi pentas terakhirnya.
Saat tampil sekitar pukul 21.00 WIB, Irma tak sengaja menginjak ekor sang King Kobra. Ular itu langsung membalas dengan menggigit paha Irma dan enggan melepas selama beberapa menit.
“Kata orang-orang digigitnya lama di bagian paha kanan. Eneng digigit king cobra sampai 30 menit,” tutur Encum, ibunda Irma, pada Selasa 5 April 2016.
Meski sempat dibawa ke rumah sakit, Irma tak tertolong. Gigitan mematikan itu terlalu cepat menyebar ke seluruh tubuhnya dan membuat Irma meninggal dunia.
Tujuh tahun kemudian, pada 18 Agustus 2023, peristiwa serupa kembali terjadi di Sumedang. Rosandi Maulana (63), pawang ular yang akrab disapa Bah Kobra, meninggal dunia usai digigit King Kobra saat tampil dalam rangka HUT RI di Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua.
“Almarhum (Rosandi) dinyatakan meninggal dunia sekitar jam 00.00 malam kurang,” ungkap Ketua Paguyuban Seni Cisarua, Andrian Saputra (29), sehari setelah kejadian.
Rosandi sempat dilarikan ke puskesmas, namun kondisinya memburuk. Padahal ular sepanjang 3,5 meter yang menggigitnya baru saja ditangkap dari alam liar.
Tragedi mengenaskan juga terjadi di Sukabumi. Seorang bocah perempuan berusia 3,5 tahun tewas setelah digigit ular weling saat tidur di rumahnya pada Minggu 12 Mei 2024.
Ular bercorak hitam putih itu masuk ke dalam kamar dan bersembunyi di sela kasur dan dinding. Bocah malang itu terkena gigitan di bagian jempol kaki kiri.
“Kronologinya masuk ke dalam rumah itu di dekat kasur springbed jadi tanpa alas nempel ke lantai langsung. Posisi ada jarak 10 sentimeter si kaki bocah korban masuk ke sela. Dia kena inject di jempol, kaki kiri yang kena,” ujar Edi dari tim Animal Rescue Damkar Kota Sukabumi.
Mendapat gigitan ular weling, korban sempat mengeluh nyeri di kaki dan perut, lalu muntah-muntah sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, takdir berkata lain.
“Di rumah sakit ditangani, ada masuk infusan dan oksigen, jeda beberapa jam kemudian baru meninggal,” tambah Edi.