Aksi Kejar-kejaran di Malam Hari Gegerkan Jalur Gentong Tasik

Posted on

Seorang sopir truk diburu kawanan pria saat melintas di kawasan Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (15/5/2025) malam. Kawanan pria bermobil itu sempat berusaha mengejar truk tersebut, sehingga sempat memunculkan asumsi aksi pembegalan.

Korban diketahui bernama Isep (34) warga Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Saat itu dia mengemudikan truk bernopol Z 9218 DA, bermuatan tepung tapioka dari Bandung menuju Tasikmalaya.

Sesaat sebelum masuk kawasan Gentong, Isep menepikan truknya untuk beristirahat. “Pas saya lagi tidur ada mobil berhenti dari arah berlawanan. Terus ada beberapa pria turun dari mobil Livina itu, menyuruh saya turun, nadanya tinggi,” kata Isep.

Isep yang saat itu ketakutan, tak menggubris. Dia memilih menyalakan mesin truknya, dan pergi melanjutkan perjalanan. Tapi kawanan itu mengejar, dia berusaha menyalip truk dan terus menyuruh Isep berhenti. Isep terus melaju, saat menyalip Isep mengaku melihat salah seorang dari mereka mengacungkan senjata mirip pistol dan mengaku polisi.

“Mereka ngakunya dari kepolisian, tapi nggak tahu sih, saya takutnya begal. Iya pas di jalan ngeluarin senjata, diacungin, karena pas nyalip beberapa kali, dan saya nggak berhenti karena takut,” kata Isep.

Saat masuk turunan Gentong, Isep melihat keberadaan relawan ganjal yang sedang berjaga. Sehingga kali ini dia berani menepikan truknya.

Salah seorang relawan ganjal, Aip yang melihat Isep dihampiri oleh empat pria dari mobil Livina itu. “Saya lagi pakai jaket warna hijau, mirip seragam Polantas. Saya pura-pura telepon polisi, pelaku langsung kabur. Jadi mereka awalnya mengaku polisi ke sopir, tapi ke saya bilang dari media (wartawan),” kata Aip.

Aip menambahkan di dalam mobil itu terdapat 4 orang pria dan seorang perempuan. Selanjutnya informasi insiden ini kemudian sampai ke telinga polisi. Saat itu juga tim Reserse Mobil (Resmob) Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota langsung melakukan pengejaran.

Akhirnya kawanan ini berhasil diamankan di daerah Kecamatan Ciawi Tasikmalaya. Mereka kemudian digelandang ke Mapolres Tasikmalaya Kota, untuk menjalani pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra membenarkan adanya insiden itu dan telah mengamankan pelaku. Hasil pemeriksaan sementara, kawanan ini mengaku sebagai pekerja media. Mereka menuduh truk yang dikejar-kejar membawa BBM ilegal.

“Sudah kita amankan, jadi kronologinya pada saat si korban ini lagi berhenti di pinggir jalan, tidur. Diketuk sama orang-orang itu, mungkin karena dia takut rampok, dia memilih kabur. Dikejarlah,” kata Herman, Jumat (16/5/2025).

Herman menambahkan saat mengejar, kawanan ini sempat mengeluarkan tangan dan menunjukkan kartu identitas. “Menurut orang-orang media ini, si korban bawa BBM ilegal. Pada saat kejar-kejaran, dia membuka jendela, mengeluarkan tangan, menyuruh berhenti dengan mengeluarkan kartu identitas. Kartu identitas itu disangkanya senjata. Karena mungkin malam atau bagaimana,” kata Herman.

Setelah berhenti mereka memeriksa isi muatan truk yang ternyata tepung tapioka. “Pas berhenti, dicek sama dia, ternyata bukan BBM ilegal tapi aci (tepung tapioka). Sejauh ini memang nggak ada aksi kekerasan, apalagi senjata. Sudah kami geledah, tak ada senjata,” kata Herman.

Herman menambahkan sejauh ini pihaknya belum menemukan unsur pidana dalam kejadian itu. Meski dia mengaku heran dengan aksi kawanan tersebut, sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Menghentikan paksa laju kendaraan di jalan, menurut Herman hanya bisa dilakukan oleh aparat berwenang.

“Mereka ngakunya media dari luar Tasik, memang sejauh ini unsur pidana tidak memenuhi. Tapi ini masih pendalaman, pemeriksaan dan penyelidikan belum selesai. Menghentikan kendaraan di jalan, tentu harus dilakukan oleh pihak berwenang,” kata Herman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *