Karpet Merah Majalengka untuk Investor baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Pemkab Majalengka serius menyambut geliat ekonomi di kawasan Segitiga Rebana. Demi menciptakan iklim investasi yang kondusif, aman dan nyaman di Majalengka bersiap memberikan ‘karpet merah’ bagi para investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Dengan adanya Segitiga Rebana, Majalengka harus ramah investor. Kita sambut peluang itu perkembangan ekonomi Majalangka,” kata Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhamad Ramdhan kepada infoJabar, Rabu (14/5/2025).

Untuk menyambut hal tersebut, kata Dena, Pemkab juga tengah berusaha mempermudah regulasi perizinan dan tata ruang wilayah. Regulasi baru tersebut sudah diajukan dan tinggal menunggu pelaksanaan.

Dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) sebelumnya, kawasan industri di Majalengka hanya ditetapkan di dua kecamatan melalui Perda Nomor 11 Tahun 2011. Kini, total Delapan kecamatan yang masuk kawasan peruntukan industri (KPI), Jatitujuh, Kertajati, Kadipaten, Kasokandel, Jatiwangi, Ligung, Palasah, dan Sumberjaya.

Tak hanya itu, demi kenyamanan investor, Pemkab juga siap membantu proses perizinan hingga ke tingkat kementerian. “Langkah ini akan menunjang pengembangan Segitiga Rebana. Oleh karena itu, program ramah investor akan segera dijalankan,” ujarnya.

Dari sisi geografis, Majalengka juga dinilai sangat strategis untuk investasi. Dengan kontur dataran, serta didukung infrastruktur seperti tol dan Bandara Internasional Kertajati, Majalengka dinilai ideal untuk sektor padat karya, seperti industri garmen dan lain sebagainya.

“Majalengka itu sangat strategis untuk investasi, apalagi letak geografis Majalengka, khususnya di daerah utara itu dataran, terus fasilitas penunjang tol dan bandara kan ada di kita. Jadi sangat strategis lah. Terus nanti di RTRW yang baru juga akan menciptakan lahan pertanian dan industri baru secara seimbang,” ucap Dena.

Menurut Dena, banyak investor yang sudah melirik Majalengka, terutama dari negara-negara seperti Cina dan Taiwan. Penanaman modal asing (PMA) mendominasi minat investasi di Majalengka, meski penanaman modal dalam negeri (PMDN) juga terus tumbuh.

“Banyak investor yang ingin investasi di Majalengka, kebanyakannya dari luar. Dalam negeri juga ada tapi kebanyakan PMA, misalnya Cina dan Taiwan,” jelasnya.

Tak hanya soal investasi, pemerintah juga menyiapkan ekosistem ekonomi lokal yang kuat. Masuknya investor dipastikan akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM dan industri kecil menengah (IKM).

“Uang akan masuk ke Majalengka, meningkatkan PAD, menyerap tenaga kerja, dan membuat IKM hidup. Tumbuhnya kawasan industri akan memunculkan perputaran uang di Majalengka,” pungkasnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *