Kasus Pemerkosaan Dokter Residen Anestesi di RSHS Bandung, 17 Saksi Diperiksa

Posted on

Kasus dugaan pemerkosaan terhadap dua pasien dan satu pendamping pasien yang dilakukan oleh dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), Priguna Anugerah P alias PAP, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, terus bergulir.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, menyatakan jumlah saksi yang telah diperiksa kini mencapai 17 orang.

“Saksi diperiksa 17. Kan ada korban baru. Kemudian ada keluarga korban dan 8 atau 9 (dari pihak RSHS),” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai apakah Direktur Utama RSHS sudah dimintai keterangan, Surawan menjelaskan hingga saat ini belum. Pemeriksaan masih difokuskan pada saksi-saksi yang berkaitan langsung dengan aktivitas tersangka.

“Sementara ini yang berkaitan dengan aktivitas dia dulu,” tambahnya.

Surawan juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan unsur pidana yang melibatkan pihak rumah sakit.

“Tidak ada. Sebenarnya dari rumah sakit itu tidak ada unsur pidana,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa sejauh ini belum ada laporan penambahan korban baru.

“Sementara belum ada,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya hingga kini ada tiga wanita yang diduga diperkosa dokter PPDS Priguna Anugerah P (31). Korban pertama, FH (21), diperkosa pada 18 Maret 2025 pukul 01.00 WIB di gedung Maternal & Child Health Center (MCHC) lantai 7 RSHS. Modusnya adalah pengecekan darah kepada keluarga pasien dan membiusnya. Sedangkan dua korban lainnya dilecehkan pada hari berbeda.

“Dua orang lagi sudah dilakukan pemeriksaan kemarin. Benar, kedua orang ini menerima perlakuan yang sama dari Tersangka,” kata Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan di Mapolda Jabar, dilansir infoJabar, Jumat (11/4/2025).

Surawan mengungkapkan pemerkosaan dua korban ini dilakukan di ruangan yang sama yang berada di gedung MCHC RSHS Bandung, tapi waktunya berbeda.

“Kejadian pada tanggal 10 Maret dan 16 Maret. Modus sama dengan dalih akan melakukan anestesi dan kedua akan melakukan uji alergi terhadap obat bius. Korban dibawa ke tempat yang sama, keduanya pasien,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *