Pasar Cihapit merupakan salah satu spot wisata kuliner di Kota Bandung yang banyak diburu wisatawan. Selain pasar tradisional, di area sekitarnya juga terdapat aneka jajajanan tradisional hingga kedai-kedai makanan ‘kekinian” yang berderet di sepanjang ruas jalan Cihapit.
Dari banyaknya pilihan kuliner yang tersedia, terselip sejumlah gerobak dan kedai makanan yang telah berdiri di kawasan tersebut sejak puluhan tahun lalu. Dagangan mereka yang masih eksis menyiratkan rasa dan kualitas yang tak kalah saing dengan aneka kuliner hits saat ini.
Agar tak penasaran, simak rekomendasi 7 jajanan legendaris yang bisa ditemukan di Pasar Cihapit berikut ini!
Kudapan berbentuk serupa ‘pancake’ tradisional ini terbuat dari olahan tepung beras. Rasanya beragam, mulai dari yang asin dan pedas hingga manis legit.
Adonan serabi lazimnya dimasak di atas tungku dengan menggunakan wajan tanah liat. Begitu pula halnya dengan Surabi Cihapit, yang terletak di persimpangan jalan menuju Jalan Sabang ini.
Di sini, Anda dapat mencicipi serabi mulai dari menu tradisional seperti serabi kinca dan oncom, hingga menu-menu modifikasi seperti keju, kismis, cokelat, pisang, hingga sosis. Ukuran satu porsinya terhitung besari jika dibandingkan dengan serabi pada umumnya.
Bila ingin kudapan ringan khas Bandung, Anda bisa mencari gerobak penjaja cakue dan odading “Alex”. Letaknya tak jauh dari pintu masuk utama Pasar Cihapit.
Odading yang berbentuk persegi dan menggelembung ini adalah sejenis roti goreng yang banyak digemari di Kota Kembang. Rasanya cukup manis dengan tekstur yang renyah di luar dan lembuat di dalam.
Pedagangnya, Alex, sudah berjualan cakue dan odading di depan Pasar Cihapit sejak 1997. Harganya pun cukup ramah di kantong. Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp10.000 untuk delapan potong cakue ataupun odading.
Terdapat penjual kudapan ringan berupa pisang goreng dan gehu alias ‘toge jeung tahu’ di daerah seberang kantor Polsek Bandung Wetan. Pisang goreng dan gehu pedas tersebut telah dijajakan di kawasan sekitar Pasar Cihapit sejak tahun 1970-an.
Sang penjual, Ajin, mengatakan bahwa ia meneruskan bisnis milik om-nya yang telah membuka lapak untuk berdagang gorengan sejak 1970. Beberapa pelanggan yang datang juga terlihat cukup akrab dengan Ajin. Pisang goreng maupun gehu yang dijual memiliki ukuran yang cukup besar. Satu buahnya dihargai Rp1.000 saja.
Warung nasi yang sempat viral di media sosial ini sudah berdiri di salah satu sudut Pasar Cihapit sejak tahun 1947, ketika Belanda tengah melangsungkan Agresi Militer pertama. Kala itu, situasi sekitarnya masih berbentuk lapangan.
Pemiliknya, Djualeha alias Mak Eha menyajikan aneka masakan rumahan dengan gaya prasmanan di warung makan ini. Mulai dari ayam goreng, aneka sambal, aneka pepes, telur bumbu rendang, hingga gepuk yang terkenal.
Dulu, ketika orang Belanda masih bermukim di Bandung, warung ini juga menyediakan bistik dan setup. Salah satu pelanggan setia warung ini adalah anak Presiden Soekarno, yakni Guntur Soekarnoputera. Terdapat foto keluarga Soekarno bersama Mak Eha yang dipajang dengan bingkai di etalase warung.
Karena sudah santer dikenal di kalangan warga Kota Bandung maupun wisatawan, warung makan ini termasuk kerap penuh mengantre ketika dikunjungi. Setiap harinya kecuali Senin, Warung Mak Eha melayani pelanggan dari pukul 06.00 hingga pukul 15.00.
Tak jauh dari pintu utama Pasar Cihapit, terdapat gerobak penjaja cuankie yang cukup ramai dikunjungi pembeli. Betapa tidak, cuankie tersebut tak lain adalah cabang dari Cuankie Serayu yang terkenal di Kota Bandung. Gerobak Cuankie Serayu ini sudah mangkal di Pasar Cihapit sejak tahun 90-an.
Sama dengan Cuankie Serayu di lokasi utamanya, di sini pengunjung bisa memesan semangkuk hangat cuankie berisi bakso, siomay, tahu, hingga batagor. Kuahnya yang gurih meski tanpa ditambah bumbu apapun menjadi salah satu ciri khas cuankie ini.
Bila ingin mencicipi makanan jadul, Anda bisa masuk ke Pasar Cihapit, tepatnya di gang yang menghubungkan trotoar dengan area pasar. Di sisi kanan, terdapat sejumlah pedagang yang berjualan aneka makanan. Mulai dari lauk-pauk makanan sehari-hari, hingga camilan ala pasar.
Salah satunya yang patut dicoba adalah bubur lolos. Kudapan manis khas Jawa Barat ini terbuat dari tepung ketan atau tepung beras yang dibungkus dengan daun pisang. Untuk memakannya, Anda perlu membuka bungkusan daun pisang tersebut dan menuang saus santan ke atas bubur. Di sini, Anda bisa membeli bubur lolos seharga Rp15.000 untuk mendapat lima bungkus.
Bola obi adalah camilan manis berbentuk bulat serupa bola yang terbuat dari ubi yang dicampur dengan tepung kanji. Ketika digigit, tengahnya yang “kopong” menjadi sensasi unik tersendiri.
Di sekitar Pasar Cihapit, Anda bisa menemukan gerobak penjual bola obi yang merupakan cabang dari penjual bola obi di Jalan Gardujati. Adapun bola obo Gardujati termasuk ke dalam kategori jajanan legend Bandung mengingat menunya yang sudah eksis sejak tahun 1980-an.
Demikian ulasan mengenai rekomendasi sejumlah jajanan dan kedai makan legendaris di Cihapit yang bisa Anda sambangi ketika berwisata kuliner ke tempat ini. Semoga bermanfaat!