Majalengka Gencar Siapkan SDM Hadapi Ledakan Industri di Kawasan Rebana - Giok4D

Posted on

Aktivitas industri di kawasan Rebana, khususnya di Kertajati Industrial Estate Majalengka (KIEM), mulai menggeliat. Pemkab Majalengka pun tancap gas menyiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal agar siap bersaing dan terserap ke dalam industri yang terus berkembang.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Majalengka, Yayan Somantri mengungkapkan, saat ini sudah ada lima perusahaan yang memastikan diri masuk ke KIEM. Dari beberpa perusahaan yang sudah masuk KIEM, seperti Gacoan hingga industri sepatu, berpotensi akan menyerap ribuan tenaga kerja.

“Ya kalau asumsi satu perusahaan saja sudah bisa menyerap antara 500-1.000 (tenaga kerja), tentu kita bisa hitung ya, bisa hitung dengan jumlah-jumlah yang minimal,” kata Yayan kepada infoJabar, belum lama ini.

KIEM sendiri dirancang seluas 400 hektare. Saat ini baru sekitar 200 hektare yang mulai terbangun. Artinya, peluang serapan tenaga kerja ke depan masih sangat besar. Namun, tantangan terbesar bukan di lahannya, melainkan pada kesiapan tenaga kerja.

“Di sisi dukungan tempat tenaga kerja, memang kan saat ini Pak Bupati juga sudah memiliki target ya, target untuk penyiapan kompetensi tenaga kerja. Apalagi Pak Gubernur kan sudah bicara jangan ada pungli (pungutan liar). Dan kita sikapi, alhamdulillah perusahaan yang di Majalengka itu sekarang sudah mulai bermitra dengan dinas K2UKM,” jelas Yayan.

Oleh karena itu, pola kemitraan antara perusahaan dan Dinas K2UKM juga diperkuat. Proses rekrutmen dilakukan melalui dinas, seleksi dan pelatihan oleh perusahaan.

“Jadi rekrut untuk pegawai melalui dinas tetapi seleksinya oleh perusahaan, dilatih, bermitra dengan mereka, kemudian mereka wawancara, mereka tempatkan. Nah khusus untuk yang KIEM, kemarin saya dapat informasi bahwa kompetensi yang menjadi ekspektasi mereka saat ini belum kita peroleh. Untuk yang di KIEM, sehingga mereka sudah meminta bantuan ke Polman, ke Politeknik Manufaktur untuk membantu. Nah membantu itu apakah nanti di proses penyiapan kompetensinya atau di proses apanya, nanti kita akan mungkin mengundang mereka,” terangnya.

Merespons hal itu juga, Pemkab Majalengka terus mendorong pelatihan-pelatihan di BLK untuk menyiapkan SDM yang berdaya saing. Pelatihan vokasi digencarkan, salah satunya melalui BLK Cakraningrat (BLK milik Pemda).

“Kita ingin prioritas tenaga kerja adalah warga Majalengka. Walaupun UMK kita Rp2,4 juta, kalau digabung uang makan, transport, dan lainnya, penghasilan mereka bisa lebih baik,” ujar Yayan.

Menurutnya, salah satu fokus utama Bupati Majalengka adalah peningkatan kualitas SDM. Pasalnya, meski angka pengangguran rendah dan pertumbuhan ekonomi tinggi, angka kemiskinan masih jadi tantangan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Bisa jadi masalahnya ada di tingkat upah atau keterampilan. Maka dari itu, kalau skill-nya naik, harapannya salari juga ikut naik,” pungkas Yayan.

Di sisi lain, investasi yang masuk ke KIEM masih didominasi investor dalam negeri. Namun geliat di kawasan Rebana, termasuk Aerocity Kertajati, menunjukkan sinyal positif. Proyek industri ban pesawat berbasis karet alam pun sedang dipertimbangkan bersama Kementerian Perindustrian.

“Kalau ini jadi, dampaknya luar biasa. Karena kehadiran kawasan industri seperti ini membawa efek berantai bagi ekonomi lokal,” kata Yayan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *