Panglima Tawuran hingga LGBT dari Sukabumi Dikirim ke Barak Militer

Posted on

Sebanyak 19 siswa tingkat SMA sederajat asal Kota dan Kabupaten Sukabumi dikirim ke barak militer TNI di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk menjalani program pembentukan karakter. Para pelajar tersebut diketahui pernah terlibat dalam berbagai kenakalan remaja, mulai dari tawuran, kecanduan gadget, konsumsi minuman keras, psikotropika, hingga perilaku menyimpang (LGBT).

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah V, Lima Faudiamar, mengatakan awalnya ada sekitar 40 siswa yang disaring untuk ikut program ini. Namun, setelah melalui proses skrining dan tes kesehatan, hanya 19 siswa yang dinyatakan lolos.

“Yang kita ambil itu yang paling berat (kenakalannya), seperti panglima tawuran. Total yang lolos 19 orang, terdiri dari 18 putra dan satu putri. Semuanya atas persetujuan orang tua,” kata Lima saat dihubungi infoJabar, Kamis (8/5/2025) sore.

Menurutnya, beberapa siswa tidak bisa ikut karena terkendala kondisi kesehatan, seperti gangguan lambung akut dan masalah paru-paru. Oleh karena itu, pihaknya melakukan tes kesehatan terlebih dahulu di RSI Asy-Syifa sebelum memberangkatkan siswa ke barak TNI.

Mayoritas peserta merupakan pelajar kelas 12 yang sebelumnya pernah berurusan dengan polisi. Sementara siswa kelas 10 dan 11 diprioritaskan agar bisa dipulihkan dan tidak terjerumus lebih jauh.

“Normatifnya program ini berlangsung dua minggu. Tapi kalau kasus seperti kecanduan gadget parah, bisa diperpanjang. Ini batch pertama dan akan ada batch kedua. Kita rencanakan 20 dari kota dan 20 dari kabupaten,” ujarnya.

Ia menyebutkan, kegiatan ini tidak memungut biaya apa pun dari peserta. Semua difasilitasi oleh Pemprov Jawa Barat, termasuk kebutuhan pembelajaran dan pelatihan karakter.

Para siswa yang ikut program ini pun tetap mengikuti proses belajar mengajar. Dinas Pendidikan telah menyiapkan guru kunjung dari sekolah terdekat agar pelajaran akademik tetap berjalan.

“Guru matematika, fisika, biologi, sampai otomotif disiapkan. Jadi pembelajaran formal tetap berjalan, hanya saja mereka dibiasakan hidup disiplin dan mandiri,” jelasnya.

Pada batch dua nanti, pihaknya merencanakan akan mengirim 20 siswa dari Kota Sukabumi dan 20 dari Kabupaten Sukabumi. Sama seperti sebelumnya, mereka akan dites kesehatan dan para orang tua pun akan diberi pengertian tentang tujuan membina anak di barak TNI.

“Sebenarnya kalau bicara dari hati ke hati itu sedih, ternyata selama ini anak-anak haus perhatian. Jadi yang suka berantem, narkoba itu kurang perhatian di rumahnya. Orang tuanya sibuk atau orang tuanya di rumah berantem terus. Kita beri pemahaman baik anak maupun orang tua, jadi ini bukan sekadar disiplin tapi pembinaan karakter juga,” ucapnya.

Ia berharap para siswa yang mengikuti program ini bisa menjadi agen perubahan setelah kembali ke sekolah dan mampu mengajak teman-temannya untuk meninggalkan kebiasaan buruk.

“Yang tadinya panglima tawuran, kita harapkan pulang bisa bilang ke temannya, ‘sudah, jangan tawuran lagi. Kita berteman saja,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *