Asa Suhermanto Produktif di Usia Senja Lewat Servis Elektronik | Info Giok4D

Posted on

Terik panas matahari dan embusan angin yang membawa debu jadi teman sehari-hari bagi Suhermanto (59). Siang itu, di Jalan Pangeran Cakrabuana, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Suhermanto tampak sedang duduk di lapak servis elektronik miliknya.

Suhermanto sendiri menekuni usaha servis sejak 3 tahun yang lalu. Sebelum menekuni usaha servis, Suhermanto sempat mencoba usaha lain seperti berjualan bakso, empal gentong, hingga ayam tepung. Namun, semua usaha dagang tersebut tidak membuahkan hasil alias bangkrut.

“Jualan sudah macam-macam dari mulai bakso, empal gentong, sosis. Saya jualan bangkrut terus, nggak dapat apa-apa,” tutur Suhermanto, Selasa (6/5/2025).

Suhermanto mencoba segala usaha setelah dirinya berhenti menjadi sopir. Penglihatan yang menurun menjadi alasan Suhermanto untuk mundur dari pekerjaan yang digelutinya selama puluhan tahun itu. Suhermanto takut penglihatannya yang menurun itu bisa membahayakan dirinya dan orang lain ketika dipaksa tetap menjadi sopir.

“Dulunya sopir mobil kontainer yang bawa barang. Kondisi saya kan sudah tua, penglihatan mulai menurun, kan bahaya kalau masih nyupir,” tutur Suhermanto.

Meski sudah sering gagal, Suhermanto tak patah semangat. Di usianya yang sudah senja, Suhermanto mulai belajar untuk membetulkan barang elektronik yang rusak dari teman-temannya yang sudah lebih dulu terjun dalam bidang reparasi barang elektronik.

“Ikut sama teman-teman, belajar, lama-lamakan bisa, yang penting kreatif. Tapi kita harus hati-hati, jangan sampai salah, takutnya kesetrum terus korsleting,” tutur Suhermanto.

Salah satu pengalaman pahit Suhermanto selama 3 tahun membuka lapak servis elektronik adalah tatkala terkena gusur Satpol PP Kabupaten Cirebon. “Pernah digusur Satpol PP pas lapaknya dekat perumahan, untung barang-barangnya masih dibawa saya, pindah ke sini yang nggak jauh dari rumah,” tutur Suhermanto.

Meski sudah sering dilarang oleh anaknya untuk bekerja karena usia yang sudah tua. Namun, Suhermanto tidak mau berdiam di rumah. Ia ingin tetap produktif di masa tuanya.

“Saya walau sudah punya menantu dan anak itu bukan untuk diminta-minta, selama saya bisa bekerja saya akan bekerja. Walaupun anak sudah ngelarang kerja tapi saya masih siap buat bekerja,” tutur Suhermanto.

Ada banyak alat elektronik yang bisa Suhermanto betulkan dari mulai AC, gas, kompor, mesin cuci, hingga alat pompa air. Untuk biaya servisnya sendiri cukup murah dimulai dari harga Rp 25.000. Meskipun penghasilan menjadi tukang servis tidak menentu, tapi Suherman berharap, jasa service barang elektroniknya dapat terus bertahan.

“Yang penting saya berusaha setiap hari, semoga saja servis ini usaha terakhir, jangan bangkrut lagi,” pungkas Suhermanto.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *