Hujan Deras Lebih dari 1 Jam, Cimahi Langsung Disergap Banjir baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Hujan deras mengguyur Kota Cimahi dan sekitarnya, Minggu (28/12/2025) sejak pukul 15.00 WIB. Hingga pukul 17.25 WIB, hujan masih terus turun namun dengan intensitas yang mengecil.

Hujan lebih dari satu jam itu menyebabkan banjir di beberapa titik. Berdasarkan informasi yang dihimpun infoJabar, banjir terjadi di Jalan Usman Dhomiri tepatnya RW 03 dan RW 19 Kelurahan Padasuka, kemudian di Jalan Mahar Martanegara, serta di Kampung Pojok Selatan, Kelurahan Setiamanah.

Seperti banjir di RW 03 Kelurahan Padasuka, yang menggenangi jalan hingga masuk ke dalam rumah. Ketinggian banjir diperkirakan lebih dari 50 sentimeter bahkan ada yang mencapai 1 meter.

“Banjir itu setelah hujan deras, memang lumayan lama juga. Akhirnya air meluap dari saluran drainase kemudian dari aliran Sungai Cisangkan,” kata tokoh pemuda Kelurahan Padasuka, Raden Raka saat dikonfirmasi, Minggu (28/12/2025).

Sebagian warga melaporkan jika air sudah masuk ke dalam rumah. Raka menyebut ketinggian banjir serta rumah yang terdampak bakal terus bertambah jika hujan terus turun.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Bisa-bisa lebih banyak yang kebanjiran, kalau jumlah pastinya masih kita hitung. Cuma paling parah itu di RW 03. Ini bisa dibilang paling parah dibanding banjir-banjir sebelumnya,” kata Raka.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan mengatakan pihaknya masih menginventarisir daerah yang disergap banjir.

“Untuk titiknya masih kami data, sejauh ini cukup merata kejadiannya (banjir). Anggota saat ini sedang menyebar ke beberapa titik yang terlaporkan banjir,” kata Fithriandy.

Banjir yang menyergap Cimahi selain karena intensitas hujan deras juga karena saluran drainase yang tidak berfungsi optimal. Larian air dari daerah utara tidak tertampung di saluran drainase.

“Betul, sejauh ini selain karena intensitas hujan yang cukup tinggi juga karena saluran drainase yang tidak berfungsi optimal. Larian air dari utara cukup besar, tidak bisa ditampung sehingga air meluber,” kata Fithriandy.