Harapan Penghayat Kepercayaan di Kota Bandung Punya Tempat Ibadah baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Pemerintah secara resmi telah mengakui dan memfasilitasi hak para penghayat kepercayaan. Bahkan sejak 2017, kelompok ini sudah mendapat kemudahan dari sisi administrasi dengan mendapatkan hak mencantumkan identitasnya di kolom KTP.

Meski kemudahan itu telah diberikan, faktanya di lapangan, para penghayat kepercayaan masih kerap mendapat tantangan untuk menjalankan aktivitas kerohaniannya. Di Kota Bandung, mereka kesulitan untuk membangun tempat ibadah yang disebut Pasewakan.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Misalnya ketika kami akan mendirikan sebuah tempat berkumpul untuk kami, kita biasa menyebutnya Pasewakan, ini ada penolakan. Ada penolakan dari warga sekitar,” kata Ketua Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kota Bandung Bonie Nugraha Permana saat berbincang dengan infoJabar di Pendopo Kota Bandung.

“Namun izin-izin dan lain-lain sudah kami tunggu. Sama seperti saudara-saudara kita yang Nasrani ketika akan mendirikan gereja, itu juga selalu ada penolakan dan lain-lain,” tambahnya.

Meski demikian, Bonie membeberkan bahwa sudah ada fasilitas yang memudahkan kehidupan para penghayat kepercayaan di Kota Bandung. Salah satunya berupa penyediaan tempat pemakaman khusus bagi penghayat kepercayaan di wilayah Cibiru.

“Kota Bandung ini satu-satunya kota/kabupaten di Indonesia yang sudah menyediakan tempat pemakaman umum khusus untuk penghayat di Cibiru. Ini satu-satunya di Kota Bandung. Nah ini kan sebuah apresiasi yang bagus dari Pemerintah Kota Bandung. Sudah memberikan perlakuan yang setara kepada kami, penghayat kepercayaan,” tuturnya.

Bonie berharap, ke depan, segala bentuk perbedaan atas keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bisa menjadi warna kedamaian tersendiri bagi Bangsa Indonesia. Sehingga nantinya, perbedaan keyakinan menjadi toleransi yang begitu bermakna bagi kerukunan antarumat beragama.

“Mudah-mudahan permasalahan kecil ini bisa diselesaikan. Tadi kalau saya lihat ada segelintir orang bisa tersadarkan bahwa betapa indahnya hidup bertoleransi, betapa indahnya hidup saling menghargai dengan perbedaan yang ada di Kota Bandung,” pungkasnya.