Lantunan musik khas Sunda begitu nyaring terdengar di Pamidangan Pasirlangit, Desa Cibungur, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Musik itu mengiringi adu kekuatan domba.
Suara khas benturan kepala domba asal Garut membuat penonton yang hadir semakin riuh. Sementara domba beradu kepala, penonton dan pemilik juga ikut menari mengikuti iringan musik.
Di samping arena, terlihat pemilik tengah mengurut domba lainnya, persiapan sebelum hewan-hewan tersebut saling beradu kekuatan, terutama kepala.
llebih dari 200 ekor domba diikutsertakan dalam kegiatan Milangkala ke-6 Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Sumedang.
Menurut Ketua HPDKI Sumedang Jajang Surjana, kontes adu ketangkasan domba bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi sesama pembudidaya domba Garut.
“Tujuannya kita yang pertama ya kita kan orang Sunda meningkatkan tali silaturahmi, yang kedua meningkatkan hasil dari budidaya. Soalnya kalau di kontestasi atau di kejuaraan itu hasil dari budidaya,” ujar Jajang.
Jajang mengatakan, adu ketangkasan domba digelar selama dua hari, mulai dari Sabtu hingga puncak acara pada Minggu.
Kegiatan ini diawali dengan final liga seni ketangkasan Domba Garut tingkat Kabupaten Sumedang, sekaligus menghadirkan pameran domba dan kambing unggulan dari para peternak lokal.
Pada hari pertama, panitia membatasi peserta khusus peternak yang berdomisili di Kabupaten Sumedang, sedangkan hari kedua dibuka untuk umum sebagai bagian dari perayaan milangkala HPDKI.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Kita kembangkan di sini supaya harga domba atau kambing yang sedang dipamerkan sekarang harganya lebih naik lah jadi membantu ekonomi kerakyatan di bidang peternakan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang, Asep Aan Dahlan, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas konsistensi HPDKI dalam membina para peternak. Ia menilai seni ketangkasan domba bukan hanya pelestarian budaya, tetapi juga sarana edukasi dan penguatan ekonomi.
“Ketangkasan ini mengandung nilai sosial, mulai dari silaturahmi, peningkatan ekonomi, hingga edukasi tentang kesehatan dan tata kelola ternak. Jika dikelola dengan baik, ternak domba dan kambing bisa memiliki nilai jual yang sangat tinggi,” ucap Aan.
Aan berharap kegiatan tersebut dapat menjadi wadah komunikasi, koordinasi, dan pendampingan bagi kelompok peternak, sekaligus magnet wisata budaya di Kabupaten Sumedang.
“Ketangkasan ini juga menjadi wadah atau rumah bagi kelompok-kelompok peternak yang ada di Kabupaten Sumedang,” pungkasnya.
Di kegiatan ini, panitia juga mengenalkan dan memberikan susu kambing secara gratis kepada para penonton yang hadir. Hal tersebut dilakukan agar warga mengetahui tentang rasa dan manfaat susu kambing.







