Isu kesehatan, khususnya pada pencernaan, banyak ditemukan pada kalangan muda atau Gen Z. Perkembangan zaman menyebabkan perubahan pola makan dengan munculnya berbagai jenis makanan.
Pola makan cepat saji dan kebiasaan mengonsumsi junk food dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan seperti sembelit, kembung, hingga gangguan kronis. Selain mengganggu kenyamanan tubuh, kebiasaan seperti ini akan menimbulkan risiko penyakit serius jika dibiarkan.
Salah satu cara efektif untuk menjaga kesehatan pencernaan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat. Selain mendukung proses diet, makanan tinggi serat juga sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menyehatkan pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk diketahui makanan tinggi serat apa saja yang perlu dikonsumsi untuk mendukung fungsi pencernaan secara optimal.
Serat merupakan bagian penting dari karbohidrat nabati yang tidak dapat dicerna oleh enzim di usus halus. Dengan demikian, makanan tinggi serat akan masuk ke usus besar dalam bentuk yang hampir utuh. Serat mampu membantu melancarkan pencernaan, menjaga kadar gula darah, dan menurunkan kadar kolesterol.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kita dianjurkan untuk mengonsumsi serat sekitar 25-30 gram per hari bagi orang dewasa. Mengonsumsi serat sesuai anjuran tersebut dapat membantu mengendalikan berat badan dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
1. Serat Larut
Serat larut dapat membantu menstabilkan gula darah dan menurunkan kolesterol. Serat ini dapat menyerap air dan membentuk gel di saluran pencernaan. Contoh makanan serat larut adalah *oat*, buah pir, dan kacang-kacangan.
2. Serat Tidak Larut
Serat jenis ini tidak dapat larut dalam air, tetapi dapat menambah volume dan mempercepat transit tinja. Contohnya adalah gandum utuh, sayuran hijau, dan kulit buah yang dapat dimakan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah jenis makanan tinggi serat yang mudah ditemukan dan cocok untuk menu sehari-hari:
1. Buah-buahan kaya serat
• Pir: Selain tinggi serat, buah pir memiliki berbagai kandungan seperti Vitamin C, Vitamin K, kalium, dan tembaga yang baik untuk kesehatan tubuh. Satu buah pir berukuran sedang diperkirakan mengandung 5,5 gram serat.
• Apel: Apel kaya akan serat larut (pektin) yang mampu menjaga keseimbangan bakteri usus dan membantu melancarkan Buang Air Besar (BAB) serta meredakan gejala sembelit dan GERD.
• Pisang: Mengandung serat dan pati resisten yang membantu motilitas usus.
2. Sayuran
Sayuran seperti brokoli, bayam, wortel, dan daun singkong merupakan sayuran yang kaya serat, serta mengandung vitamin dan mineral penting untuk fungsi metabolik tubuh.
3. Biji-bijian
Selain menjadi sumber karbohidrat, biji-bijian utuh seperti oatmeal, gandum utuh, dan quinoa dapat membantu meningkatkan volume tinja sekaligus mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
4. Kacang-kacangan dan Legum
Lentil, kacang merah, buncis, kacang hijau, dan biji chia dikenal sebagai sumber serat yang tinggi serta protein nabati yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan cocok untuk diet karena memberi rasa kenyang lebih lama.
Mengonsumsi makanan tinggi serat adalah cara sederhana untuk menjaga kesehatan pencernaan di era modern ini.
Artikel ini dibuat oleh peserta magangHub kerja sama infocom dan Kemenaker
Mengapa Serat Penting untuk Tubuh?
Jenis Serat dan Fungsinya
Makanan Tinggi Serat yang Wajib Dikonsumsi
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah jenis makanan tinggi serat yang mudah ditemukan dan cocok untuk menu sehari-hari:
1. Buah-buahan kaya serat
• Pir: Selain tinggi serat, buah pir memiliki berbagai kandungan seperti Vitamin C, Vitamin K, kalium, dan tembaga yang baik untuk kesehatan tubuh. Satu buah pir berukuran sedang diperkirakan mengandung 5,5 gram serat.
• Apel: Apel kaya akan serat larut (pektin) yang mampu menjaga keseimbangan bakteri usus dan membantu melancarkan Buang Air Besar (BAB) serta meredakan gejala sembelit dan GERD.
• Pisang: Mengandung serat dan pati resisten yang membantu motilitas usus.
2. Sayuran
Sayuran seperti brokoli, bayam, wortel, dan daun singkong merupakan sayuran yang kaya serat, serta mengandung vitamin dan mineral penting untuk fungsi metabolik tubuh.
3. Biji-bijian
Selain menjadi sumber karbohidrat, biji-bijian utuh seperti oatmeal, gandum utuh, dan quinoa dapat membantu meningkatkan volume tinja sekaligus mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
4. Kacang-kacangan dan Legum
Lentil, kacang merah, buncis, kacang hijau, dan biji chia dikenal sebagai sumber serat yang tinggi serta protein nabati yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan cocok untuk diet karena memberi rasa kenyang lebih lama.
Mengonsumsi makanan tinggi serat adalah cara sederhana untuk menjaga kesehatan pencernaan di era modern ini.
Artikel ini dibuat oleh peserta magangHub kerja sama infocom dan Kemenaker







