Warga Gang Amarta IV RW 05 dan 06, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi dibuat resah dengan rentetan peristiwa kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini. Disebutkan, telah terjadi belasan kali kejadian kebakaran.
Kebakaran pertama diketahui terjadi pada Rabu (30/4/2025). Kobaran api tiba-tiba muncul dari area pembuangan sampah. Beberapa jam berselang, kebakaran melanda rumah yang lokasinya tak jauh dari masjid di RW 06.
Kemudian pada Kamis (1/5/2025), api kembali muncul entah dari mana asalnya. Puncaknya, pada Jumat (2/5/2025), kebakaran muncul di sejumlah titik dan menyebar ke wilayah RW 05.
“Ini sudah sangat meresahkan. Warga khawatir karena kejadian berlangsung acak, dari Isya hingga Subuh, dan tadi siang juga masih terjadi,” kata Ketua RW 06, Ajis Muslim, Sabtu (3/5/2025).
“Belum jelas ini (pelaku) warga saya atau bukan. Tapi yang pasti warga sangat khawatir karena ini sudah mengganggu kenyamanan dan keamanan lingkungan,” sambungnya.
Sementara Ketua RW 05, Erwin Budiman menuturkan, meski kebakaran selalu berhasil dipadamkan, namun peristiwa itu telah membuat ketakutan di masyarakat.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Tadi pagi saya mendapat laporan dari Pak Udin, Ketua RT, tentang rumah warga yang terbakar. Saya langsung ke lokasi, ambil foto dan video, lalu koordinasi dengan RW 06. Ternyata di sana juga sudah terjadi berkali-kali, bahkan mereka bilang sudah berjalan selama empat hari,” jelas Erwin.
Erwin menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menelusuri penyebab kebakaran. Dari rekaman CCTV, api pertama kali muncul dari area bawah, sehingga kecil kemungkinannya kebakaran disebabkan karena korsleting listrik.
“Kebetulan tadi pagi hingga siang, pihak kepolisian juga sudah datang. Kami juga sudah briefing warga dan petugas ronda untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya malam hari,” tambah Erwin.
Rentetan kebakaran yang terjadi membuat warga kompak meningkatkan kewaspadaan dan bergantian melakukan jaga malam. Di momen itulah, warga akhirnya menangkap basah pelaku pembakaran.
Pelaku diketahui merupakan seorang bocah berusia 9 tahun yang tinggal di wilayah RW 06. Ia tertangkap basah saat hendak melakukan aksinya pada Sabtu sekitar pukul 04.30 WIB. Bocah itu kemudian diserahkan ke pihak kepolisian.
“Waktu itu warga sedang siaga, malam tadi memang semua warga berjaga sampai subuh. Bocah itu ketahuan mau membakar lagi, pakai korek yang ditemukan di depan rumah korban,” kata Ketua RW 06 Ajis Muslim.
“Warga tidak main hakim, karena pelakunya anak-anak. Memang kita kesel dan resah, tapi sebagai orang tua kita juga harus bijak menyikapinya,” ujarnya.
Meski belum mengetahui motif bocah tersebut melakukan pembakaran, namun Ajis menduga bocah itu terinspirasi sebuah tontonan. Yang bersangkutan padahal menurutnya dikenal sebagai anak yang rajin beribadah ke masjid bersama orang tuanya.
“Katanya dia nonton video atau film, nggak tahu film apa. Jadi mungkin terinspirasi, tontonan jadi tuntunan. Anaknya rajin ibadah, tapi jadi salah arah karena kurang pengawasan,” ucap dia.
Atas kejadian itu, warga kemudian sepakat agar bocah tersebut dan keluarganya untuk meninggalkan kampung. Sementara orang tua bocah itu menyatakan siap bertanggungjawab atas perbuatan putranya.
Sementara kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Bocah pelaku pembakaran kemudian diserahkan ke pihak keluarga dengan pengawasan ketat.
“Orang tuanya sudah menyanggupi. Bahkan berjanji akan memperbaiki kerugian korban. Ini bukan penekanan, tapi bentuk antisipasi. Kita juga kasihan ke istrinya, anak-anaknya, takut terganggu mentalnya. Jadi menurut saya, dua-duanya korban, korban kebakaran dan keluarga pelaku,” kata Ajis.