Tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Peringatan ini telah ditetapkan sejak tahun 2008, yaitu pada masa Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati hari menanam pohon ini, namun sejumlah cara dinilai sangat cocok untuk menyebarluaskan kesadaran akan pentingnya pohon di tengah kehidupan manusia.
Apa saja cara-cara itu? Simak yuk, agar Hari Menanam Pohon Indonesia kita lebih berkesan dan bermakna.
Semakin hari, manusia Indonesia semakin tersadar akan arti penting pepohonan untuk kehidupan. Dedaunan dari jutaan pohon memproduksi oksigen, akarnya yang menghunjam bumi membuat tanah punya daya serap terhadap air hujan. Akarnya yang menyebar serabut membuat tanah-tanah tebih lebih kokoh dan tahan longsor.
Karenanya, pemerintah menetapkan Hari Menanam Pohon Indonesia, yang diatur dalam Keputusan Presiden No. 24 tahun 2008. Dikutip dari Antara, pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional pada 2008 diikuti dengan program Penanaman 1 Miliar Pohon pada 2010 oleh Pemerintah.
Sejarahnya, Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) berawal pada tanggal 28 November 2007, di mana dilaksanakan Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan Pohon di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini juga menjadi awal pergerakan Bulan Menanam Nasional pada bulan Desember 2007.
Ada beberapa tujuan yang menjadi dasar penetapan Hari Menanam Pohon Indonesia 28 November, yaitu:
Kegiatan memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia bisa dimulai di lingkungan pendidikan, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggal. Pimpinan lembaga dapat menginisiasi terciptanya agenda menanam pohon secara serentak.
Misalnya, secata teknis bisa diurai: Satu siswa/pegawai menanam satu pohon. Jika memungkinkan, pohon-pohon itu bisa ditanam di lahan sekolah, halaman kantor atau halaman rumah.
Sebagai pengingat, setiap pohon boleh dibubuhi tanda yang memuat nama penanamnya. Maksudnya, supaya yang menanam ingat dan ada rasa tanggung jawab untuk merawatnya hingga pohon itu benar-benar kuat untuk tidak selalu disiram.
Penanaman kolektif seperti ini dalam meningkatkan jumlah pohon yang ditanam, sekaligus membangun kesadaran ekologis. Ketika penanam merasa memiliki pohon tersebut, peluang perawatan jangka panjang jauh lebih besar daripada sekadar penanaman simbolis.
Di sejumlah tempat, ada program adopsi pohon. Yaitu, seseorang “membeli” pohon dan menanamnya. Uang pembelian itu digunakan untuk operasional pengelola tempat tersebut merawat pohon hingga tumbuh.
Program seperti ini juga bisa dilakukan dalam wajah yang lain. Misalnya, kelompok RT/RW, komunitas remaja masjid, karang taruna, hingga paguyuban bersama-sama mengadopsi lahan kritis tertentu.
Kemudian, setiap kelompok bertanggung jawab atas sejumlah besar bibit pohon, penanaman, penyiraman, dan evaluasi pertumbuhan pohon selama 6-12 bulan.
Pengelolaan berbasis komunitas seperti ini terbukti menekan tingkat kematian bibit dan menumbuhkan kolaborasi sosial. Program ini membiasakan masyarakat ikut andil dalam konservasi.
Memperingati dan merayakan Hari Menanam Pohon Indonesia bisa pada sisi edukasinya. Misalnya, dengan mengadakan seminar edukasi ekologi. Dengan hal ini, semakin banyak orang tersadar akan pentingnya menanam.
Seminar tentang pentingnya hutan dengan vegetasi pohon yang beragam untuk mitigasi krisis iklim, bisa menjadi agenda memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia.
Yang disasar dengan kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan teknis masyarakat dalam merawat tanaman dan mendukung keberhasilan penanaman.
Ruang digital harus dimanfaatkan untuk menyebarkan kesadaran pentingnya pohon. Kampanye digital tentang Hari Menanam Pohon Indonesia adalah satu agendanya.
Kita bisa mengunggah kampanye ‘Tanam Satu Pohon Hari Ini’ melalui media sosial, disertai foto lokasi penanaman. Penyertaan video pendek juga menjadi penguat tersendiri peringatan hari menanam ini.
Mengapa kampanye pohon di ruang digital? Generasi muda kini banyak beraktivitas di ruang digital. Kampanye ekologis di platform daring memperluas jangkauan kesadaran, memicu aksi kolektif, serta menciptakan budaya bangga menanam.
Jangan sampai menanam terus tapi pohon tidak dirawat. Atau kasusnya, terus menanam lupa merawat yang ada. Hari Menanam Pohon Indonesia harus menjadi momentum untuk menanam pohon sekaligus merawatnya.
Kita misalnya bisa melakukan pendataan pohon tua pada area yang membutuhkan pemangkasan, penggantian ajir, penyulaman bibit mati, atau perlindungan dari kerusakan yang diperbuat orang.
Hal ini penting, sebab melestarikan pohon yang sudah hidup sering kali lebih efektif daripada menanam bibit baru. Pohon dewasa memberi manfaat ekologis lebih besar, mulai dari penyerapan karbon, pengendalian suhu, hingga menjadi ruang sebagai habitat satwa.
Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia!
Sejarah Hari Menanam Pohon Indonesia
5 Cara Memperingati Hari Pohon Indonesia
1. Gerakan Penanaman Pohon Serentak
2. Adopsi Pohon
3. Edukasi Ekologi
4. Kampanye Digital
5. Revitalisasi dan Perawatan Pohon yang Sudah Ada
Memperingati dan merayakan Hari Menanam Pohon Indonesia bisa pada sisi edukasinya. Misalnya, dengan mengadakan seminar edukasi ekologi. Dengan hal ini, semakin banyak orang tersadar akan pentingnya menanam.
Seminar tentang pentingnya hutan dengan vegetasi pohon yang beragam untuk mitigasi krisis iklim, bisa menjadi agenda memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia.
Yang disasar dengan kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan teknis masyarakat dalam merawat tanaman dan mendukung keberhasilan penanaman.
Ruang digital harus dimanfaatkan untuk menyebarkan kesadaran pentingnya pohon. Kampanye digital tentang Hari Menanam Pohon Indonesia adalah satu agendanya.
Kita bisa mengunggah kampanye ‘Tanam Satu Pohon Hari Ini’ melalui media sosial, disertai foto lokasi penanaman. Penyertaan video pendek juga menjadi penguat tersendiri peringatan hari menanam ini.
Mengapa kampanye pohon di ruang digital? Generasi muda kini banyak beraktivitas di ruang digital. Kampanye ekologis di platform daring memperluas jangkauan kesadaran, memicu aksi kolektif, serta menciptakan budaya bangga menanam.
Jangan sampai menanam terus tapi pohon tidak dirawat. Atau kasusnya, terus menanam lupa merawat yang ada. Hari Menanam Pohon Indonesia harus menjadi momentum untuk menanam pohon sekaligus merawatnya.
Kita misalnya bisa melakukan pendataan pohon tua pada area yang membutuhkan pemangkasan, penggantian ajir, penyulaman bibit mati, atau perlindungan dari kerusakan yang diperbuat orang.
Hal ini penting, sebab melestarikan pohon yang sudah hidup sering kali lebih efektif daripada menanam bibit baru. Pohon dewasa memberi manfaat ekologis lebih besar, mulai dari penyerapan karbon, pengendalian suhu, hingga menjadi ruang sebagai habitat satwa.
Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia!







