Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi angkat bicara terkait kasus viral Silvi, siswi SD di Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, yang berjuang melawan penyakit jantung bocor.
Dinkes memastikan pemerintah daerah turun tangan penuh untuk menjamin pengobatan hingga biaya hidup keluarga selama perawatan.
Kasus Silvi sebelumnya ramai diperbincangkan publik dan viral di media sosial. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan (Sekdis) Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi, menjelaskan bahwa sebenarnya kasus Silvi sudah dalam pantauan pihak kesehatan sejak lama.
“Ya sebenarnya itu dari awal juga sudah ditangani oleh teman-teman Puskesmas. Memang pada tahun 2024 anak tersebut didiagnosa penyakit jantung bawaan,” kata Masykur kepada infoJabar, Senin (24/11/2025).
Masykur memaparkan kronologi penanganan medis Silvi. Pasien sempat dirujuk secara berjenjang mulai dari Puskesmas, RSUD Sekarwangi, hingga ke RS Jantung Harapan Kita di Jakarta. Namun, pengobatan sempat terhenti karena kendala biaya hidup dan kondisi kesehatan ibunya.
“Menurut keluarga karena keterbatasan anggaran dan ibunya juga sakit, sehingga waktu itu dari Jakarta dibawa pulang. Namun selama satu tahun ini tetap dimonitor,” ujarnya.
Pasca viralnya kabar tersebut, Masykur bersama Camat Cikakak, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, dan Ketua RT setempat langsung mendatangi kediaman Silvi untuk memastikan kondisi terkini.
Masykur tidak menampik adanya peran tim Dedi Mulyadi (KDM) yang sempat menawarkan bantuan rujukan, namun ia menegaskan bahwa penanganan medis lanjutan ini adalah tanggung jawab pemerintah daerah.
“Memang waktu itu kan ada dari relawan yang mau membantu merujuk, tapi memang itu ranah kami. Insyaallah saya sudah komitmen dengan keluarga untuk membantu proses rujukan,” tegas Masykur.
Bupati Turun Tangan, Biaya Hidup Ditanggung
Masykur menegaskan, penanganan Silvi kini mendapat atensi langsung dari Bupati Sukabumi Asep Japar. Karena biaya pengobatan medis sudah tercover oleh BPJS Kesehatan yang aktif, Pemkab Sukabumi berkomitmen menanggung biaya non-medis yang selama ini menjadi kendala keluarga.
“Kami bantu dan ini dibantu langsung oleh Pak Bupati, untuk segala sesuatunya kita tanggung. Karena pasien anak tersebut ternyata sudah dijamin BPJS dan aktif,” jelas Masykur.
“Mungkin kami akan membiayai full untuk yang lainnya, seperti operasional rujukan ke RS, biaya hidup yang menunggu di sana (Jakarta), kemudian biaya hidup keluarga yang ditinggalkan di sini. Itu komitmen kami dari Dinas Kesehatan atas nama Kabupaten Sukabumi,” tambahnya.
Saat ini, proses rujukan kembali ke rumah sakit pusat masih menunggu kondisi kesehatan ibunda Silvi membaik. Diketahui, sang ibu menderita diabetes dan satu anak lainnya juga sedang sakit.
“Saat ini Dinkes akan lebih berkomitmen lagi, kami pastikan kami mampu menangani itu. Kami instruksikan semuanya termasuk Kapus dan Kades, tinggal menunggu ibunya sembuh baru ada proses ini (rujukan),” pungkas Masykur.







