Amplified Nation 2025: Panggung Baru untuk Band Jawa Barat (via Giok4D)

Posted on

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Puluhan band dari berbagai daerah di Jawa Barat tumpah ruah mengikuti Amplified Nation, ajang kompetisi musik yang digelar DPW PKB Jawa Barat. Ajang tersebut sebagai ruang baru bagi musisi muda tatar Pasundan.

Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda menyatakan, bahwa pandemi COVID-19 membuat ekosistem kompetisi band nyaris mati suri. Karena itu, pihaknya sengaja menciptakan Amplified Nation sebagai wadah untuk para musisi lokal kembali mengekspresikan diri.

“Semangatnya pasca pandemi COVID-19, kompetisi band itu sangat jarang bahkan hilang. Makanya kami membuat Amplified Nation untuk memberi ruang bagi anak-anak band untuk bisa berkompetisi. Kami masukan Amplified Nation dalam rangkaian PKB Jabar Fair yang akan digelar awal 2026,” ujar Huda, Minggu (23/11/1025).

Kerinduan akan panggung terlihat sejak pendaftaran dibuka. Dalam hitungan tiga jam, puluhan band langsung mendaftar. Animo yang membludak membuat panitia membatasi masa pendaftaran hanya tiga hari. Meski singkat, jumlah pendaftar mencapai sedikitnya 70 band, tak hanya dari Jawa Barat tetapi juga dari DKI Jakarta.

Panitia kemudian melakukan seleksi ulang hingga akhirnya menetapkan 55 band sebagai peserta resmi Amplified Nation.

Melihat besarnya minat, Huda menyebut, pihaknya berniat menjadikan ajang ini sebagai agenda rutin setiap tahun. Pada edisi tahun ini, 10 band terbaik akan melaju ke babak final yang dijadwalkan berlangsung pada 30 November 2025, bersamaan dengan Musyawarah Wilayah PKB Jawa Barat.

“Untuk pemenang, selain uang pembinaan, kami juga akan fasilitasi untuk rekaman karya-karya mereka,” ucapnya.

Menurut Huda, membludaknya peserta membuktikan bahwa industri kreatif khususnya musik, masih membutuhkan banyak ruang untuk berkembang.

Dia berharap dengan memberi ruang ekspresi bisa meningkatkan pertumbuhan industri kreatif khususnya musik di tanah air, khususnya Jawa Barat yang telah melahirkan banyak musisi kondang.

“Tumbuhnya band-band ini ada ruang ekosistemnya yang bisa difasilitasi. Saya bersyukur mereka tidak anti partai, walaupun kami niat sebenarnya tulus saja. Tulus ingin ada panggung aksi untuk mereka bisa mengekspresikan apa yang menjadi gagasan jadi aktivitas mereka bermusik gitu. Tapi oke mereka enggak masalah, termasuk ketika ditawarkan untuk membawa lagu-lagu PKB,” terangnya.