Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Cirebon dan kawasan hulu di Kabupaten Kuningan pada Rabu (19/11) malam memicu banjir cukup besar yang merendam dua desa di Kabupaten Cirebon, yaitu Mekarsari dan Gunungsari. Ketinggian air di sejumlah titik dilaporkan mencapai puluhan sentimeter hingga hampir satu meter, membuat ratusan rumah terendam dan aktivitas warga terganggu.
Perangkat Desa Gunungsari, Nanang, menjelaskan hujan intensitas tinggi telah terjadi sejak pukul 13.00 hingga 16.00 WIB di wilayah Cirebon, sementara curah hujan di Kuningan bahkan lebih besar. Kondisi tersebut memicu banjir kiriman yang mulai bergerak menuju wilayah hilir.
Air mulai memasuki permukiman warga sekitar pukul 18.00-19.00 WIB, setelah adanya laporan permukaan air di bendungan hulu meningkat drastis.
“Begitu ada info air naik, warga di sini sudah waswas. Ternyata benar, banjir masuk,” ujar Nanang, Kamis (20/11/2025).
Menurut Nanang, ketinggian air di bendungan mencapai sekitar 90 sentimeter, sebelum akhirnya meluap dan menggenangi permukiman warga di Desa Gunungsari.
Banjir merendam lima dusun di Desa Gunungsari Dusun 1 hingga 5. Total ada sekitar 590 rumah yang terdampak, dengan sebagian besar berada di area rendah.
“Hampir seluruh desa terdampak. Yang aman hanya rumah dengan pondasi tinggi,” katanya.
Tak hanya rumah warga, sejumlah fasilitas pendidikan turut terendam, mulai dari TK, PAUD, SD, hingga SMP. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan sementara.
Pada Rabu malam, pihak desa menyiapkan dua titik pengungsian, yakni di balai desa dan rumah salah satu tokoh masyarakat. Namun pada Kamis pagi, sebagian besar warga mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa-sisa lumpur karena air mulai surut.
“Warga pulang untuk bersih-bersih rumah,” ujar Nanang.
Ia menambahkan bahwa banjir seperti ini hampir selalu terjadi setiap musim hujan, sebab Desa Gunungsari berada pada jalur aliran air kiriman dari kawasan Kuningan. Pihak desa mengaku telah berulang kali mengusulkan penanganan banjir yang lebih komprehensif kepada pemerintah daerah hingga pusat, namun belum ada solusi permanen.
Sementara itu di Desa Mekarsari, banjir terjadi akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung debit air. Dadan, salah seorang warga, menuturkan banjir datang secara tiba-tiba pada malam hari.
“Iya, tadi banjir mulai naik malam. Pas jam setengah sembilan, air langsung jadi 70 sentimeter,” ungkapnya.
Ia khawatir ketinggian air kembali bertambah karena kondisi bendungan di kawasan tersebut masih berada pada level tinggi, sekitar 80 sentimeter. “Kemungkinan bakal terus naik, soalnya kejadian banjir begini bukan sekali,” tambahnya.






