Genjot Ketahanan Pangan Lewat Gerakan Tanam Cabai di Cimahi baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Pemerintah Kota Cimahi menyiapkan strategi menanggulangi inflasi serta menggenjot ketahanan pangan. Upayanya melalui Gerakan Tanam Cabai di Lahan Pertanian (GERTAM PARTI).

Salah satu lahan yang yang dijadikan sebagai tempat merealisasikan program tersebut yakni lahan di RW 21, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Kegiatan itu juga untuk mendorong masyarakat memanfaatkan potensi lahan yang ada dan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan cabai dari luar daerah.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan GERTAM PARTI merupakan bukti komitmen Pemerintah Kota Cimahi dalam mendukung program pertanian yang berkelanjutan juga.

“Kami menanam cabai di sekitar 18 hektare lahan di Cipageran, melibatkan berbagai RW termasuk RW 21, RW 19, RW 12, dan RW 13. Kami harap ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Ngatiyana, Jumat (14/11/2025).

Untuk mendukung Gerakan Tanam Cabai ini, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi menyediakan bantuan berupa benih cabai, mulsa, serta pelatihan bagi para petani. Bantuan ini bertujuan memastikan para petani memiliki akses pada sarana dan prasarana yang diperlukan untuk berhasil dalam usaha pertanian mereka.

Nantinya hasil pertanian yang diperoleh akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pasar tradisional di Kota Cimahi. Kemudian ada juga yang diproyeksikan untuk mendukung kesuksesan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami akan salurkan hasil pertanian ini ke pasar-pasar di Kota Cimahi. Kemudian disiapkan untuk mendukung program MBG. Kami harapkan langkah in dapat menghadirkan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” jelasnya.

Ketahanan pangan dari dalam daerah sendiri perlu diwujudkan agar masyarakat tidak tergantung pada komoditas yang dipasok dari luar. Namun upaya itu tak terlepas dari keterbatasan, yakni di tengah kepadatan penduduk yang mencapai 581.994 jiwa di area seluas 40 km², ketersediaan lahan pertanian menjadi sangat krusial.

“Walaupun lahan di Cimahi terbatas, kami berupaya memanfaatkan ruang yang ada secara maksimal untuk pertanian. Kami tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan cabai, tetapi juga mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pertanian,” ungkapnya.

Inovasi di bidang pertanian sangat diperlukan untuk menyiasati keterbatasan lahan tersebut. Di antaranya kerja sama dengan kelompok tani agar program tersebut bisa terealisasi.

“Dengan inovasi di bidang pertanian ini, kami berharap dapat memberikan manfaat ekonomi bagi petani sekaligus mengurangi dampak inflasi di Kota Cimahi,” katanya.

Sementara itu, salah seorang petani Uden Mulyadi mengatakan GERTAM PARTI melibatkan Kelompok Tani Milenial. Kelompok ini terdiri dari sekitar 36 petani yang akan bekerja sama dalam budidaya cabai, termasuk cabai keriting dan cabai rawit.

“Kami ingin memastikan bahwa petani memiliki ilmu yang cukup dalam berbudidaya, sehingga hasil yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.