Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi pada Selasa (11/11/2025) sore menyebabkan bencana banjir di Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh. Air bercampur material tanah dan batu menerjang satu rumah warga hingga menyebabkan sebagian dinding dan atapnya ambruk.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB di Jalan Karamat, Kampung Karamat No. 2, RT 03 RW 04. Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Yoseph Sabaruddin menjelaskan, bahwa banjir tersebut dipicu oleh kebocoran saluran irigasi yang berada di atas tembok penahan tanah (TPT).
“Air dari saluran yang bocor merembes ke dalam tanah dan membuat sebagian TPT ambruk. Material batu dan tanah kemudian menimpa rumah di bawahnya,” kata Yoseph kepada infoJabar.
Akibat kejadian itu, dinding dan atap belakang rumah ambruk, sementara sejumlah perabotan terendam lumpur. Luas area yang terdampak mencapai sekitar 5×10 meter pada bagian TPT, dan 3×2 meter pada bagian dinding dan atap rumah.
Rumah yang terdampak diketahui milik Iis Rohayati dan Eko Syaiful Rahman. Total terdapat dua kepala keluarga dengan tujuh jiwa yang menempati rumah tersebut. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Kerugian material ditaksir mencapai Rp25 juta. BPBD Kota Sukabumi telah menyalurkan bantuan berupa satu unit terpal dan satu paket sembako kepada korban terdampak.
“Tim BPBD bersama kelurahan, Babinsa, serta warga sekitar langsung melakukan pembersihan material tanah dan memastikan kondisi rumah sudah aman,” ujarnya.
Meski situasi telah dinyatakan aman, BPBD tetap mengimbau warga agar waspada. Pasalnya, air masih terus merembes ke pondasi TPT yang dikhawatirkan bisa menyebabkan kejadian serupa.
“Perlu penanganan segera dari pihak terkait agar rembesan air ke pondasi TPT tidak menimbulkan longsor atau banjir susulan,” kata dia.
Dalam penanganan di lapangan, BPBD melibatkan unsur kelurahan, Babinsa, RT/RW, dan masyarakat sekitar. Hingga pukul 18.40 WIB, material tanah dan lumpur telah dibersihkan, sementara proses asesmen dinyatakan selesai.







