Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (10/11/2025). Dari mulai Lisa Mariana ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus video porno hingga batu raksasa berjatuhan di Lembang, Bandung Barat.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Polisi menetapkan Lisa Mariana jadi tersangka dalam kasus dugaan video porno. Informasi ini dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan.
“Iya betul (Lisa jadi tersangka),” kata Henda saat dikonfirmasi soal status hukum Lisa Mariana, hari ini.
Sementara pemeran pria dalam kasus tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka. Dia menyatakan akan memberi penjelasan lebih lanjut terkait kasus tersebut..
“Untuk lebih lanjutnya, nanti kami rilis,” tambah Hendra.
Sebelumnya, pada 15 Juli lalu, Lisa Mariana memenuhi panggilan dari Polda Jabar untuk diperiksa terkait kasus yang menjeratnya.
Warga Garut dikejutkan dengan penemuan mayat tanpa identitas yang tinggal tulang-belulang. Kematian hingga identitas korban, sampai saat ini masih ditelusuri polisi.
Jasad tersebut ditemukan di sebuah gubuk yang terletak di tengah kebun, yang berlokasi di Kampung Salagedang, Desa/Kecamatan Cibatu, Garut, pada Jumat, (7/11) lalu.
“Benar, ditemukan sekitar pukul 15.15 WIB oleh sejumlah warga,” ungkap Kapolsek Cibatu Iptu Amirudin Latif kepada infoJabar hari ini.
Mulanya warga setempat mencium ada bau busuk menyengat dari dalam gubuk. Sejumlah saksi, bersama warga lain kemudian berinisiatif untuk membuka pintu gubuk, yang tidak terkunci, hingga ditemukan jasad tersebut.
Amir menuturkan, jasad tersebut ditemukan di tengah gubuk dalam posisi terduduk. Menggunakan celana jeans dan kaus hitam, serta memakai sepatu.
Dari hasil olah TKP juga ditemukan fakta, jika leher mayat tersebut tergantung di atas seutas tali berwarna hitam. Meskipun sarat dugaan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, namun polisi belum bisa memastikannya karena masih menunggu proses penyelidikan.
“Korban berjenis kelamin laki-laki,” ungkap Amir.
Sementara Kasi Humas Polres Garut Ipda Susilo Adi menjelaskan, setelah ditemukan, jasad korban kemudian langsung dievakuasi ke rumah sakit.
Saat ini, jasad korban disemayamkan di kamar jenazah RSUD dr. Slamet Garut dan akan dilakukan autopsi oleh tim dokter di sana.
Pembacaan vonis seluruh tersangka oleh Hakim Ketua Maruli Tumpal Sirait yang didampingi dua hakim anggota Alif Yunan dan Yahya Wahyudi berlangsung tertib meskipun ada puluhan warga masuk ke ruang sidang utama Pengadilan Negeri Cibadak.
Pantauan infoJabar vonis dibacakan oleh Maruli. Para terdakwa masing-masing bergantian maju ke kursi terdakwa.
Vonis pertama dengan perkara 266/Pid.B/2025/PN Cbd – terdakwa Hendi dan M Daming Pengeroyokan yang menyebabkan luka ringan, luka berat mendapat vonis 5 Bulan. Kemudian vonis kedua dengan perkara 267/Pid.B/2025/PN Cbd – Encep Mulyana, Ence Maulana, Edi Hermawan, pengeroyokan yang menyebabkan luka ringan, luka berat Vonis 5 Bulan.
Vonis ke tiga dengan perkara : 267/Pid.B/2025/PN Cbd – dengan terdakwa Moh Sabilil Mutaqin, Risman Nuhadi dengan pasal pengeroyokan yang menyebabkan luka ringan, luka berat juga mendapat vonis 5 Bulan.
“Dipotong masa hukuman, jadi menjalani sekitar dua bulanan lagi,” kata Maruli usai membacakan amar putusannya hari ini.
Selepas itu vonis keempat dibacakan kepada Yudiansyah yang terdaftar dengan nomor perkara 273/Pid.B/2025/PN Cbd berbeda dengan terdakwa lain, Yudiansyah dijerat dengan pasal penghancuran atau perusakan Barang dengan vonis 5 Bulan.
“Sudah jelas ini bukan apa namanya konflik beragama atau ada unsur ke sana. Yang kami sesalkan ini ada framing-framing di media sosial yang diciptakan sedemikian rupa,” jelas Maruli kepada para terdakwa.
Suasana di Pengadilan Negeri Cibadak cukup padat. Sejumlah warga hadir untuk memberikan dukungan. Para terdakwa, yang keluar dari ruang tahanan untuk menuju ruang sidang, disambut dengan selawat dan jabat tangan. Beberapa warga terlihat menyapa dan memeluk para terdakwa sebelum sidang dimulai, sementara petugas tetap mengatur jalannya proses agar tertib.
Usai pembacaan putusan, tim kuasa hukum kemudian memberikan keterangan. Abdullah, pengacara dari Kongres Advokat Indonesia (KAI), yang hadir bersama Ali Saepul SH dari Peradi SAI serta Yayu Fitri Yuniarti dari KAI, terlebih dahulu memperkenalkan komposisi tim pendamping hukum.
Abdullah menjelaskan bahwa vonis yang dijatuhkan majelis selaras dengan konstruksi perkara yang terungkap di persidangan.
“Iya betul 5 bulan, dan tadi pas kondisi diawal bahwa kami juga melakukan, dilihat dari dakwaan, terus kita eksepsi, putusan sela, berikut dengan pihak saksi menguatkan ternyata kita juga tidak melakukan sifatnya frontal yang berhubungan dengan non muslim atau beragama,” ucapnya.
Menurutnya, majelis hakim juga menyimpulkan bahwa perkara tersebut tidak terkait tindakan intoleransi.
“Dan kebetulan pas dijelaskan barusan di dalam putusan dan menimbang itu bahwa kita sepakat bahwa itu bukan dari intoleran itu murni kesalahpahaman antara pemilik villa tersebut dengan pihak masyarakat,” katanya.
Batu berukuran besar berjatuhan dari Gunung Batu, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Batu-batu itu menghantam bangunan milik warga.
Peristiwa jatuhnya bebatuan berukuran jumbo itu terjadi sejak Sabtu (8/11). Tak ada angin, tak ada hujan, dan juga tanpa diawali oleh guncangan gempa yang bisa membuat batu-batu itu jatuh dari ketinggian.
Beruntung bangunan yang dihantam batu itu bukan rumah, melainkan greenhouse yang berisi tanaman milik warga. Namun peristiwa itu memicu kekhawatiran warga hingga dikait-kaitkan dengan Sesar Lembang.
“Yang jatuh itu ada 3 batu berukuran besar, kejadiannya Sabtu siang. Awalnya informasi dari warga enggak ada angin dan hujan apalagi gempa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin saat dikonfirmasi hari ini.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab jatuhnya bebatuan tersebut. Perlu ada penelitian ahli untuk memastikan penyebabnya. Pihaknya saat ini memantau potensi kejadian serupa.
“Harus diteliti oleh ahlinya, bukan kami. Cuma kalau keterangan warga ya seperti itu, enggak ada angin dan enggak ada hujan, tiba-tiba jatuh,” kata Asep.
Asep memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Greenhouse milik warga yang rusak dihantam batu berukuran jumbo itu juga tak rusak sepenuhnya.
“Satu batu paling besar menimpa dinding greenhouse kaktus milik warga, membuat dinding greenhouse sobek. Tapi kalau korban enggak ada, tidak berdampak ke permukiman juga,” kata Asep.
Gunung Batu Lembang sendiri merupakan bagian paling terlihat dari Sesar atau Patahan Lembang. Sumber gempa bumi yang membentang sepanjang 29 kilometer dari ujung utara di Jatinangor sampai Padalarang di belahan baratnya.
Selama perjalanannya seperti dituangkan oleh BMKG dalam sebuah plang informasi di puncaknya, Gunung Batu terbentuk akibat membekunya magma yang menerobos daratan atau intrusi sekitar 510 ribu tahun yang lalu atau bertepatan pada kala Pleistosen.
Catatan gempa besar akibat Sesar Lembang terjadi sekitar tahun 1400-an. Sesar Lembang bergerak 1,95 sampai 3,45 milimeter per tahun. Periode keberulangan gempa tersebut diperkirakan 170 sampai 670 tahun.
Warga Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria tanpa identitas di sepanjang rel kereta api hari ini.
Peristiwa tragis itu diketahui sekitar pukul 09.50 WIB, ketika warga setempat mendapati tubuh manusia dalam kondisi tidak utuh di jalur rel kereta KM 213. Potongan tubuh korban ditemukan tersebar hingga sekitar 500 meter dari titik awal diduga tertabrak.
Menurut informasi sementara, korban diduga tertabrak Kereta Api Menoreh jurusan Pasar Senen-Semarang Tawang yang melintas dari arah barat ke timur.
Sebelum petugas tiba, sejumlah warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Rasa penasaran membuat mereka ingin melihat langsung kondisi korban yang tubuhnya berserakan di sekitar rel.
“Awalnya kami mengira hanya ada bangkai hewan, tapi setelah dilihat ternyata manusia,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Bagian tubuh korban yang paling menarik perhatian warga adalah kepala bagian belakang yang tampak hancur, namun masih terlihat beberapa rambut dan potongan daging.
Tak lama setelah laporan diterima, petugas gabungan dari Polsek Astanajapura, Tim Inafis Polresta Cirebon, Koramil, serta Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) tiba di lokasi.
Mereka segera melakukan pencarian serpihan tubuh korban yang tercecer di sepanjang jalur rel. Petugas tampak membawa kantong jenazah berwarna oranye untuk mengumpulkan bagian-bagian tubuh yang ditemukan, mulai dari kepala, jari kaki, hingga organ dalam.
Kanit Reskrim Polsek Astanajapura, Ipda Imron, membenarkan peristiwa tersebut.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Benar, telah terjadi peristiwa seorang pria meninggal dunia diduga tertabrak kereta api. Untuk sementara identitas korban belum diketahui karena tidak ditemukan tanda pengenal,” ujar Imron saat ditemui di lokasi.
Lisa Mariana Jadi Tersangka Video Porno
Mayat Menghitam di Gubuk Perkebunan Garut
8 Terdakwa Perkara Retret Cidahu Sukabumi Didakwa 5 Tahun Penjara
Batu Raksasa Berjatuhan di Lembang
Pria Cirebon Tertabrak Kereta Hingga Bagian Tubuh Berceceran
Batu berukuran besar berjatuhan dari Gunung Batu, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Batu-batu itu menghantam bangunan milik warga.
Peristiwa jatuhnya bebatuan berukuran jumbo itu terjadi sejak Sabtu (8/11). Tak ada angin, tak ada hujan, dan juga tanpa diawali oleh guncangan gempa yang bisa membuat batu-batu itu jatuh dari ketinggian.
Beruntung bangunan yang dihantam batu itu bukan rumah, melainkan greenhouse yang berisi tanaman milik warga. Namun peristiwa itu memicu kekhawatiran warga hingga dikait-kaitkan dengan Sesar Lembang.
“Yang jatuh itu ada 3 batu berukuran besar, kejadiannya Sabtu siang. Awalnya informasi dari warga enggak ada angin dan hujan apalagi gempa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin saat dikonfirmasi hari ini.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab jatuhnya bebatuan tersebut. Perlu ada penelitian ahli untuk memastikan penyebabnya. Pihaknya saat ini memantau potensi kejadian serupa.
“Harus diteliti oleh ahlinya, bukan kami. Cuma kalau keterangan warga ya seperti itu, enggak ada angin dan enggak ada hujan, tiba-tiba jatuh,” kata Asep.
Asep memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Greenhouse milik warga yang rusak dihantam batu berukuran jumbo itu juga tak rusak sepenuhnya.
“Satu batu paling besar menimpa dinding greenhouse kaktus milik warga, membuat dinding greenhouse sobek. Tapi kalau korban enggak ada, tidak berdampak ke permukiman juga,” kata Asep.
Gunung Batu Lembang sendiri merupakan bagian paling terlihat dari Sesar atau Patahan Lembang. Sumber gempa bumi yang membentang sepanjang 29 kilometer dari ujung utara di Jatinangor sampai Padalarang di belahan baratnya.
Selama perjalanannya seperti dituangkan oleh BMKG dalam sebuah plang informasi di puncaknya, Gunung Batu terbentuk akibat membekunya magma yang menerobos daratan atau intrusi sekitar 510 ribu tahun yang lalu atau bertepatan pada kala Pleistosen.
Catatan gempa besar akibat Sesar Lembang terjadi sekitar tahun 1400-an. Sesar Lembang bergerak 1,95 sampai 3,45 milimeter per tahun. Periode keberulangan gempa tersebut diperkirakan 170 sampai 670 tahun.
Warga Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria tanpa identitas di sepanjang rel kereta api hari ini.
Peristiwa tragis itu diketahui sekitar pukul 09.50 WIB, ketika warga setempat mendapati tubuh manusia dalam kondisi tidak utuh di jalur rel kereta KM 213. Potongan tubuh korban ditemukan tersebar hingga sekitar 500 meter dari titik awal diduga tertabrak.
Menurut informasi sementara, korban diduga tertabrak Kereta Api Menoreh jurusan Pasar Senen-Semarang Tawang yang melintas dari arah barat ke timur.
Sebelum petugas tiba, sejumlah warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Rasa penasaran membuat mereka ingin melihat langsung kondisi korban yang tubuhnya berserakan di sekitar rel.
“Awalnya kami mengira hanya ada bangkai hewan, tapi setelah dilihat ternyata manusia,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Bagian tubuh korban yang paling menarik perhatian warga adalah kepala bagian belakang yang tampak hancur, namun masih terlihat beberapa rambut dan potongan daging.
Tak lama setelah laporan diterima, petugas gabungan dari Polsek Astanajapura, Tim Inafis Polresta Cirebon, Koramil, serta Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) tiba di lokasi.
Mereka segera melakukan pencarian serpihan tubuh korban yang tercecer di sepanjang jalur rel. Petugas tampak membawa kantong jenazah berwarna oranye untuk mengumpulkan bagian-bagian tubuh yang ditemukan, mulai dari kepala, jari kaki, hingga organ dalam.
Kanit Reskrim Polsek Astanajapura, Ipda Imron, membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, telah terjadi peristiwa seorang pria meninggal dunia diduga tertabrak kereta api. Untuk sementara identitas korban belum diketahui karena tidak ditemukan tanda pengenal,” ujar Imron saat ditemui di lokasi.







