Profil Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York update oleh Giok4D

Posted on

Zohran Mamdani memecahkan rekor sebagai wali kota muslim pertama di New York. Pria kelahiran Uganda ini mencuri perhatian publik lewat gagasan-gagasan progresifnya.

Tokoh berusia 34 tahun ini dikenal sebagai politisi yang berani, vokal, dan konsisten memperjuangkan kesejahteraan masyarakat kelas pekerja.

Dilansir The Associated Press, Rabu (5/11/2025), kemenangan Mamdani disebut sebagai hasil dari kampanye akar rumput yang kuat, strategi media sosial yang efektif, dan dukungan luas dari pemilih muda serta komunitas minoritas.

Melalui kemenangannya ini, Mamdani menjadi tokoh muslim pertama yang menduduki jabatan tertinggi di pemerintahan kota New York.

Tak hanya itu, ia juga tercatat sebagai wali kota termuda dalam beberapa dekade terakhir.

Dilansir dari New York Assembly (5/11/2025), pemilik nama lengkap Zohran Kwame Mamdani ini lahir pada 18 Oktober 1991 di Kampala, Uganda. Ia berasal dari keluarga akademisi dan seniman ternama.

Ayahnya, Mahmood Mamdani, adalah profesor terkemuka dalam bidang antropologi dan ilmu politik, sementara ibunya, Mira Nair, dikenal dunia sebagai sutradara film kenamaan asal India. Sang ibunda merupakan sutradara di balik film “Monsoon Wedding” yang sukses besar secara internasional.

Zohran tumbuh dalam lingkungan yang sangat intelektual dan multikultural. Ia menghabiskan masa kecilnya berpindah antara Kampala, Delhi, dan akhirnya New York City.

Perpaduan tiga budaya ini membentuk pandangan sosial-politik Mamdani yang inklusif dan berorientasi pada keadilan sosial.

Dilansir dari BBC, pendidikan formal Zohran dimulai di Bronx High School of Science, salah satu sekolah menengah bergengsi di New York. Setelah itu, ia melanjutkan studi di Bowdoin College di Maine dan meraih gelar sarjana dalam bidang Africana Studies pada tahun 2014.

Ketertarikannya pada isu keadilan sosial tumbuh selama masa kuliah, ketika ia aktif dalam kegiatan mahasiswa yang menyoroti ketimpangan ekonomi dan diskriminasi rasial.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Dari sinilah pandangan politik Mamdani mulai terbentuk: ia percaya bahwa negara harus hadir secara kuat dalam menjamin keadilan sosial, bukan sekadar menjadi pengamat pasar bebas.

Sebelum terjun ke dunia politik, Zohran bekerja sebagai konselor pencegahan penyitaan rumah (foreclosure prevention counselor) di wilayah Queens. Dalam pekerjaan ini, ia membantu keluarga berpenghasilan rendah agar tidak kehilangan rumah mereka akibat krisis ekonomi.

Pengalaman langsung dengan masyarakat bawah membuatnya memahami beratnya beban biaya hidup di New York dan lemahnya perlindungan terhadap warga kelas menengah ke bawah.

Selain itu, ia aktif dalam berbagai gerakan akar rumput (grassroots movement), termasuk Democratic Socialists of America (DSA), sebuah kelompok progresif yang memperjuangkan layanan publik gratis dan kebijakan redistribusi ekonomi.

Pada tahun 2019, Zohran Mamdani resmi mengumumkan pencalonannya untuk New York State Assembly District 36, wilayah yang mencakup Astoria dan Long Island City. Dalam pemilu 2020, ia mencatat kemenangan besar setelah mengalahkan petahana yang telah menjabat selama lima periode.

Kemenangannya disebut-sebut sebagai simbol perubahan generasi baru politik New York. Sebagai anggota Partai Demokrat, Mamdani dikenal membawa semangat politik progresif yang menantang arus utama (establishment). Ia menolak dana korporasi besar dan membangun kampanye dengan dukungan warga akar rumput.

Citra Mamdani kuat di kalangan pemilih muda, pekerja kreatif, dan komunitas imigran, karena ia dianggap memahami realitas kehidupan kota besar yang mahal. Di media sosial, ia juga aktif menyuarakan isu-isu sosial, dari biaya hidup, hak penyewa, hingga solidaritas terhadap Palestina.

Artikel ini telah tayang di

Latar Belakang Keluarga

Jejak Akademik

Awal Karier Sebelum Terjun ke Dunia Politik

Gambar ilustrasi