Berbagai peristiwa terjadi di Kota – Kabupaten Sukabumi dan Cianjur dalam sepekan ini, kabar siswi MTS yang memilih ajal diduga karena jadi korban bully, momen horor terbakarnya truk BBM di Cianjur hingga ditangkapnya pemuda pelaku pencabulan terhadap balita.
Berikut ringkasan berita Sukabumi – Cianjur sepekan yang dihimpun infoJabar :
Seorang siswi MTs Negeri di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi berinisial AK (14) ditemukan tewas diduga gantung diri di rumahnya di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/10/2025) malam. Dari lokasi kejadian, ditemukan secarik surat tulisan tangan yang diduga berisi pesan terakhir korban.
Saat dikonfirmasi awak media, Sekretaris Desa Bojong, Dede Nuryadin menjelaskan, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh nenek korban sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa (28/10).
“Kronologisnya sekitar jam 23.00-an, neneknya keluar mau ke air. Neneknya teh kurang jelas pas keluar di jalan teh kahalangan, itu ngagantung ngahalangan pintu, terus ngagorowok, ternyata si anak itu,” ujar Dede, Rabu (29/10).
Menurut Dede, korban ditemukan dalam kondisi tergantung di pintu kamar. Saat itu korban tinggal serumah bersama ibunya dan neneknya, sementara sang ayah bekerja di luar kota.
“Malam ada informasi langsung kontak-kontak petugas jam 00.00. Alhamdulillah pada datang Kapolsek, Danramil, Puskesmas datang semua termasuk Satpol PP,” kata Dede.
Saat meninggal, Eneng meninggalkan sepucuk surat yang isinya begitu menggetarkan. Dengan tulisan tangannya sendiri, ia menumpahkan curahan hatinya karena kerap merasa disakiti semasa hidupnya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Belakangan, setelah tragedi ini jadi sorotan, ada fakta baru yang muncul ke permukaan. Eneng sempat berselisih dengan kakak kelasnya, lalu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
“Pihak keluarga meyakini karena di situ ada surat wasiat mengarah ke bullying. Adapun ini betul atau tidaknya nanti kita lihat saja perkembangan proses hukumnya bagaimana, itu semua kita pasrahkan ke pihak yang berwajib,” kata paman Eneng, Topik Walhidayat (35) di rumah duka, Jumat (31/10).
Eneng merupakan anak bungsu. Ia dikenal sebagai anak yang baik, rajin dan berprestasi. Cita-citanya mulia, yakni ingin menjadi dokter. Ayah dan kakaknya bekerja di luar kota, sedangkan ia tinggal bersama nenek dan ibunya di Sukabumi.
“Alhamdulillah aktif malah berprestasi juga, kemarin dari kelas 1, kelas 2 (MTsN) dia dapat juara kedua rangking,” ujarnya.
Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidup, Eneng sempat mengutarakan keinginannya kepada ibunya. Keinginan itu disampaikan tepat dua pekan sebelum peristiwa tragis itu terjadi, yakni ingin pindah sekolah.
“Almarhumah itu inginnya pindah sekolah, cuman untuk pindah sekolah itu kan sekarang orang tua mana yang mau memindahkan sekolah anak kalau kita belum ada rencana. Kecuali kita sudah ada kesiapan, contohnya dari segi materi dulu, sedangkan kalau untuk pendaftaran itu kalau di swasta harus ada biaya. Jadi pihak orang tua itu minta waktu sebentar dulu,” ungkapnya.
Permintaan untuk pindah sekolah itu sering diutarakan Eneng. Namun, ia tak pernah cerita pada keluarga soal dugaan perundungan. Ia baru menceritakannya secara tak langsung lewat surat terakhir yang ditinggalkan.
“Kalau untuk surat wasiat ditemukan pertama yang menemukan oleh mamahnya. Itu posisi ada di kasur,” kata dia.
Kini, keluarga sudah membuat laporan ke Polres Sukabumi terkait dugaan perundungan yang dialami korban.
“Harapan dari keluarga kalau ini pem-bully-an terbukti dan kami meminta pihak terkait dengan secepatnya kasus bullying ini, secepatnya harus diselesaikan,” kata Topik.
“Pesan untuk pihak sekolah kalau memang ini terbukti saya minta jangan sampai mempersulit untuk menyelesaikan masalah ini, kalau bisa permudah dan tolong kooperatif sama pihak kepolisian karena ini harus ditegakkan keadilan. Jadi jangan sampai anak kalian yang menjadi korban berikutnya,” ucapnya.
Sebuah truk tangki bermuatan bahan bakar minyak (BBM) terbakar usai mengalami kecelakaan dan terguling di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Sabtu (1/11) malam.
Insiden tersebut tidak hanya menghanguskan sejumlah kendaraan dan bangunan, termasuk pos polisi, tetapi juga membuat seorang pengendara sepeda motor terbakar saat api menyambar dari tumpahan BBM.
Salah seorang saksi mata, Irpan Apandi (28), menuturkan bahwa truk tangki tersebut melaju dari arah Bandung menuju Sukabumi sekitar pukul 22.00 WIB.
“Setelah menabrak, truk tangki terguling. BBM dari tangki tumpah ke jalan dan ke sekitaran pos polisi,” ungkap Irpan.
Menurutnya, sebelum terguling, truk sempat oleng dan menabrak tiang listrik serta truk tronton yang sedang terparkir di pinggir jalan. Warga yang melihat kejadian itu langsung berusaha menolong sopir dan kernet truk.
“Sopir truk luka ringan, kalau kernet kabarnya tadi alami parah tulang. Langsung oleh warga dan polisi dievakuasi,” katanya.
Tumpahan BBM yang mengalir di sekitar lokasi membuat situasi semakin berbahaya. Salah satu pengendara sepeda motor tergelincir, dan mesinnya mendadak mati di tengah genangan bahan bakar.
“Kalau saya lihatnya api itu dari bawah sepeda motor yang tergelincir. Kemudian api menyebar dan merembet dengan cepat. Bahkan sempat terdengar suara ledakan juga,” ucap Irpan.
Api yang muncul dari bawah motor itu langsung menyambar pengendara, membakar bagian tubuhnya, sebelum akhirnya merembet ke truk tangki dan pos polisi di dekatnya.
“Pemotornya terbakar tubuhnya. Kemudian lari untuk meminta bantuan. Apinya akhirnya dipadamkan oleh warga sekitar. Tapi sebagian tubuhnya sudah mengalami luka bakar. Tadi lihat sampai bagian dada kena luka bakar, kemudian dibawa ambulan ke rumah sakit,” kata Irpan.
Kobaran api yang cepat membesar membuat truk tangki, truk tronton, beberapa kendaraan, serta sejumlah bangunan di sekitar lokasi hangus terbakar.
“Pos polisi dan ruko hangus. Beberapa kendaraan juga terbakar,” tambah Irpan.
Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Cianjur, Budianto, mengatakan api baru bisa dikendalikan pada Minggu (2/11/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB setelah petugas menurunkan lebih dari tiga unit mobil pemadam.
“Setelah menurunkan lebih dari tiga unit mobil pemadam, api mulai berhasil dipadamkan. Tapi masih berpotensi terjadi kebakaran lagi, sehingga warga diimbau untuk tidak mendekat,” katanya.
JN (61), lansia asal Desa Wangunjaya, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur alami luka serius di wajah dan punggung usai dibacok suaminya sendiri CS (42). Pelaku diduga tega menyakiti perempuan yang dinikahi selama sekitar 11 hari karena ditegur korban, setelah tanpa izin menebang pohon tetangganya.
Kapolsek Agrabinta AKP Nanda Riharja mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Senin (27/10/2025) malam itu bermula ketika JN dan CS terlibat cekcok di rumahnya.
Pasalnya, CS yang diminta untuk mencari kayu bakar, malah menebang pohon milik tetangganya tanpa izin. Akibatnya JN mesti membayar ganti rugi.
“Kesal karena harus mengganti rugi atas kelakuan suaminya. JN kemudian menegur dan mengomel pada suaminya tersebut,” ujar Nanda, Selasa (28/10/2025).
Tak terima diomeli dan ditegur, CS kemudian mengambil sebilah golok di rumahnya dan membacok JN di bagian wajah, punggung, dan tangannya.
Aksi tersebut pun berhasil diketahui anak JN. Korban dan anaknya pun langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar.
“Karena emosi, langsung membacok korban hingga luka parah di beberapa bagian tubuh. Pelaku kemudian berusaha kabur setelah aksinya dipergoki anak korban yang kemudian meminta pertolongan warga,” kata dia.
Menurut Nanda, pelaku yang sempat berusaha kabur pun akhirnya berhasil ditangkap warga. Lantaran kesal dengan perbuatan pelaku, warga kemudian menghajar pelaku hingga babak belur.
“Setelah dapat kabar ada kejadian tersebut, kami langsung ke lokasi untuk mengamankan pelaku. Saat itu kondisinya sudah babak belur oleh warga yang emosi,” kata dia.
Dia mengatakan, pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolsek Agrabinta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan korban dirujuk ke Rumah Sakit Sukabumi untuk penanganan medis.
“Pelaku sudah diamankan, sedangkan korban mengalami luka berat sehingga harus menjalani penanganan intensif di rumah sakit,” kata dia.
Pelajar Sukabumi Akhiri Hidup Usai Diduga Jadi Korban Bullying
Momen Horor Truk BBM Terbakar di Cianjur
Marah Gegara Ditegur Tebang Pohon, Pria Cianjur Bacok Istri








