Dua spesies karang terpenting yang membentuk karang Florida kini punah secara fungsional akibat gelombang panas laut yang menyengat menyebabkan kerugian besar. Hal itu disampaikan para ilmuwan.
Hampir punahnya terumbu karang yang dulunya menjadi tulang punggung bagi terumbu di Florida dan Karibia, berarti kini mereka tidak dapat menjalankan peran pentingnya dalam membangun dan mempertahankan ekosistem terumbu yang menjadi rumah bagi berbagai jenis kehidupan laut.
Melansir dari The Guardian, kepunahan fungsional ini merupakan tahap sebelum kepunahan global, ancaman bagi banyak spesies karang. Pada bulan ini, para ilmuwan memperingatkan bahwa titik kritis telah tercapai, di mana karang di seluruh dunia akan punah akibat pemanasan global, yang meningkatkan suhu laut hingga level yang tidak dapat ditoleransi.
“Gelombang panas ekstrem semakin parah dan sering terjadi akibat perubahan iklim, tanpa tindakan yang cepat dan ambisius untuk memperlambat pemanasan laut serta meningkatkan ketahanan karang, kita berisiko kehilangan lebih banyak lagi spesies karang dari terumbu di Florida maupun di seluruh dunia,” kata Ross Cunning, penulis utama studi baru di Florida dan seorang ahli biologi penelitian di Shedd Aquarium, mengutip dari The Guardian.
Penelitian baru yang dirilis dalam jurnal Science menganalisis nasib terumbu karang staghorn (Acropora cervicornis) dan elkhorn (Acropora palmata) di pantai Florida setelah gelombang panas laut ekstrim pada tahun 2023, yang menyebabkan meningkatnya suhu pada terumbu karang Florida ke level tertingginya dalam lebih dari 150 tahun.
Kedua spesies tersebut merupakan karang pembentuk terumbu yang kompleks. Lalu, dinamai demikian karena bentuknya menyerupai tanduk rusa jantan (stag) dan rusa besar (elk). Namun, para peneliti yang melakukan survei penyelaman terhadap lebih dari 52.000 koloni dari spesies tersebut di 391 lokasi sepanjang pesisir Florida menemukan kerusakan yang meluas dan sering kali menghancurkan.
Di sepanjang Kepulauan Florida, tingkat kematian mencapai 98% bahkan 100%. Di bagian tenggara Florida yang memiliki suhu lebih dingin, tingkat kematian lebih rendah yaitu sekitar 38%.
Kedua spesies Acropora telah mengalami dampak lokal selama puluhan tahun di Florida, seperti kualitas air yang buruk akibat polutan dan penyakit. Namun, gelombang panas yang terjadi terbukti fatal pada spesies yang sensitif terhadap panas.
Peristiwa pada tahun 2023 tersebut menyebabkan pemutihan karang untuk kesembilan kalinya di terumbu karang Florida. Pemutihan karang merupakan sebuah proses ketika karang mengalami stres akibat panas dan mengeluarkan alga simbiotik yang hidup di jaringan mereka, sehingga membuat karang menjadi putih seperti hantu. Jika suhu tetap tinggi, karang tersebut akan mati sepenuhnya.
Dalam upaya mencegah kematian terumbu karang yang terancam, para ilmuwan mendirikan repositori Acropora di akuarium dan kebun terumbu karang lepas pantai. Upaya untuk menanam kembali terumbu karang di perairan Florida juga telah dilakukan untuk memulihkan 90% tutupan terumbu karang yang hilang di lepas pantai negara bagian tersebut dalam empat dekade terakhir.
Namun, seiring dengan meningkatnya pemanasan global, peneliti memperingatkan bahwa hanya ada sedikit harapan untuk kelangsungan hidup jangka panjang tanpa intervensi besar.
“Karang Elkhorn, khususnya, merupakan salah satu spesies karang pemecah gelombang paling penting di wilayah ini,” kata Andrew Baker, seorang ahli biologi laut dari Universitas Miami dan salah satu penulis studi tersebut.
“Mereka dulu umum ditemukan di puncak terumbu karang dangkal di Karibia. Jika kita ingin terumbu karang kita terus melindungi garis pantai kita dari banjir selama badai, maka ada baiknya mengambil langkah-langkah luar biasa untuk memastikan kita tidak kehilangan terumbu karang ini sepenuhnya,” tambahnya.







