Warga Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, menunggu pengganti ternak domba korban macan tutul Gunung Sawal yang dijanjikan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Kang Dedi Mulyadi menyampaikan janji tersebut kepada Bupati Ciamis Herdiat Sunarya di kanal youtubenya. Ia menyebut setelah dilantik, domba-domba milik warga yang telah dimangsa oleh macan tutul yang turun dari Gunung Sawal akan diganti. Namun, dua bulan setelah dilantik, janji tersebut belum terealisasi.
“Ya sampai ini belum ada, kalau prosesnya sudah dilaksanakan, dari pendataan sampai pengajuan. Warga sudah menunggu, karena kan ada janji,” ujar Dodi, Kasi Ekbang Desa Cikupa, Selasa (29/4/2025).
Dodi menjelaskan, Pemerintah Desa Cikupa sudah didatangi oleh Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis beberapa waktu lalu terkait proses penggantian domba tersebut. Mereka meminta data jumlah ternak yang dimangsa dan pemiliknya serta persyaratan untuk memprosesnya.
Pemerintah Desa Cikupa pun kemudian meminta kepala dusun untuk melakukan pendataan. Hasilnya total ada 30 domba yang dimangsa oleh macan tutul gunung sawal. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari beberapa kali kejadian konflik dengan satwa liar yang dilindungi selama beberapa tahun.
“Totalnya ada 30 ekor dari 12 pemilik. Ada juga sebagain domba dari bantuan provinsi turut dimangsa macan. Jumlah itu total dari setiap kejadian macan turun gunung dan memangsa domba. Pengajuan sudah dilakukan dilengkapi dengan fotokopi KTP dan format dari dinas,” jelasnya.
Dodi menjelaskan, dari para peternak domba itu ada yang masih beternak ada juga yang sudah tidak. Mereka yang tidak beternak mengaku takut dombanya kembali dimangsa macan.
“Sebagian lagi kandangnya sudah dipindah ke dekat permukiman. Tadinya kan di kebun kaki Gunung Sawal. Alhamdulillah salah lama macan tidak lagi turun, terakhir itu pertengahan tahun 2024,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis Giyatno mengatakan penggantian domba warga yang dimangsa macan saat ini sedang dalam proses. Pihaknya sudah mengusulkan kepada Gubernur Jabar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.
“On Proses. Usulan sudah disampaikan kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.
