Suasana gotong royong terlihat di halaman SDN Gunungbatu, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Minggu (19/10/2025). Di bawah terik matahari, warga bersama guru dan orangtua siswa bahu-membahu membongkar tiga ruang kelas yang rusak berat.
Puluhan warga tampak sibuk menurunkan genteng tua dan mengangkut puing bangunan. Aksi ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan para siswa.
“Kami sepakat membongkar tiga lokal kelas yang rusak parah ini. Takutnya ambruk dan membahayakan anak-anak. Jadi sebelum ada korban, kami bertindak,” ujar Dadan.
Tiga ruang yang dibongkar merupakan kelas IV, V, dan VI. Kondisinya sudah miring dan lapuk karena usia bangunan mencapai lebih dari 30 tahun tanpa pernah direnovasi. Keputusan pembongkaran diambil setelah musyawarah antara kepala sekolah, komite, dan orangtua siswa.
Namun, di tengah keterbatasan itu, kabar baik datang. Dadan menyebut, pihaknya mendapat informasi bahwa tiga ruang kelas tersebut akan segera dibangun ulang melalui program lembaga filantropi.
“Alhamdulillah, dua minggu lalu kami dapat kabar gembira. Insyaallah, relawan Sehati akan membantu pembangunan tiga ruang kelas baru pada akhir Oktober ini,” ungkapnya.
Gotong royong ini diikuti warga dari berbagai usia. Ada yang menurunkan genteng, ada pula yang mengangkut kayu dan sisa bangunan. Secara estafet, warga memindahkan satu per satu material bangunan kelas yang sudah rusak.
“Kami senang bisa ikut membantu. Ini sekolah anak-anak kami, jadi wajar kalau kami turun tangan,” kata Agus Sugianto, Ketua RT 02/RW 04 sekaligus salah satu orang tua siswa.
Agus menilai, gerakan bersama warga dan pemerintah desa ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap pendidikan tak harus menunggu bantuan datang dari pemerintah.
“Harapan kami, pembangunan segera dimulai supaya anak-anak bisa belajar dengan tenang dan aman,” tutupnya.