Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah mengupayakan pembangunan jembatan permanen yang ada di Kampung Hegarmanah, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung. Namun mekanisme pendanaan harus melalui beberapa proses dan tahapan.
Diketahui jembatan tersebut ambruk saat truk pengangkut pasir melintas, Senin 26 Mei 2025 lalu. Kemudian warga sekitar secara swadaya membangun jembatan sementara.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bandung sebenarnya telah bergerak sebelum jembatan tersebut ambruk. Pasalnya struktur jembatan itu kondisinya kerap tergerus aliran sungai.
“Kita sebelumnya sudah infokan sebenarnya enggak boleh lewat situ. Nah, tapi kan warga tetap lewat situ akhirnya kan terjadilah (roboh). Truknya overload juga material pasirnya. Sehingga kejadianlah roboh jembatan itu,” ujar Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa, Jumat (17/10/2025).
Menurutnya mekanisme penganggaran kemungkinan bisa dilakukan untuk tahun 2026 mendatang. Kata dia, penganggaran untuk tahun 2025 saat ini tidak tercantum.
“Tapi kita diberi peluang untuk melakukan pengajuan pekerjaan mendesak. Yang itu dari anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga). Kita sudah ajukan cuman kan belum ada realisasi,” katanya.
Meski begitu, Zeis mengungkapkan akan berusaha menangani jembatan yang berada di Kecamatan Cimaung itu. Namun struktur dari jembatan itu harus bisa ditentukan dan dipersiapkan.
“Insyaallah ini akan segera ditangani. Kita harus pastikan dulu terkait dengan abutmen harus ditangani dulu gitu. Kemudian baru kita akan lakukan. Jadi kita enggak bisa langsung serta-merta diperbaiki, karena menunggu anggarannya dulu, karena angaran APBD enggak bisa langsung cair,” jelasnya.
Progres pembangunan jembatan itu terus dilakukan. Makanya saat ini telah diusulkan untuk dilakukan penanganan.
“Iya sedang diusulkan untuk penanganan. Normatifnya kan anggaran itu untuk diusulkan untuk tahun depan. Kejadian tahun 2025, dikerjakan baru bisa tahun depan, baru bisa diusulkan,” ungkapnya.
Zeis menambahkan pencairan anggaran melalui BTT bukan hanya sekedar untuk pembangunan fisik. Namun biasanya dilakukan untuk penanganan bencana alam.
“Iya, kan di situ yang bisa dana standby itu kan tapi kan juga BTT ini kan bukan hanya untuk fisik, banyak macam-macam. Itu dari kebijakannya misalnya kemarin ada bencana alam kaya puting beliung itu harus ada segera juga. Dari aspek audiensinya semua juga perlu ada, tapi ada yang lebih urgent lagi,” pungkasnya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.