Pertarungan Petani Sukabumi Vs King Kobra yang Berakhir Dramatis

Posted on

Cahaya pagi belum lama menembus kabut di Kampung Cipetir, Desa Cidadap, Kabupaten Sukabumi, ketika teriakan memecah kesunyian. Erwanto (40), warga yang hendak menyadap pohon karet, tertegun melihat pemandangan di hadapannya.

Seorang pria tua tergeletak di jalan setapak tak jauh dari rumah panggungnya. Tubuhnya kaku, kulitnya membiru, dan di sisi tubuh itu seekor ular king cobra sepanjang empat meter tampak mati dengan kepala tertancap tongkat kayu.

Pria itu adalah Ocang (70), petani karet yang dikenal pendiam, rajin, dan tak pernah bermasalah dengan siapa pun. Tapi pagi itu, ia meninggal dunia dengan cara yang tak pernah dibayangkan siapa pun di kampung itu, bertarung melawan ular raja sendirian.

Rumah Ocang berdiri terpencil di antara kebun karet, jauh dari permukiman. Di sanalah pertempuran itu terjadi. Dari bekas tanah yang tergurat dan perabot yang berserakan, tampak jelas perlawanan sengit sebelum maut menjemputnya.

“Betul, korban atas nama Ocang ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul enam pagi oleh warga bernama Erwanto yang sedang menyadap karet di sekitar lokasi,” ujar Camat Cidadap Azwar Fauzi, Senin (6/10/2025).

Menurut Azwar, kejadian itu diperkirakan berlangsung Minggu sore menjelang malam. “Dari jejak di lokasi kejadian, diduga kuat korban berupaya melawan ular tersebut menggunakan sebilah parang dan sebuah tongkat kayu,” katanya, mengutip laporan petugas lapangan.

Ular king cobra itu diduga masuk dari arah dapur. Ketika menyadari kehadirannya, Ocang mungkin sudah tak punya banyak waktu. Ia melawan, memukul, dan menangkis serangan cepat ular berbisa itu.

“Artinya, korban berhasil membunuh ular itu. Tapi sayangnya, bisa sudah terlanjur menjalar di tubuhnya,” tutur Azwar.

Setelah mematuk kaki kanan Ocang, racun menyebar cepat ke seluruh tubuh. Dalam kondisi lemah, ia sempat berusaha mencari pertolongan. Namun di tengah jalan setapak yang sepi, tubuhnya tumbang.

“Diduga korban tidak kuat lagi menahan bisa ular di tengah perjalanan saat hendak meminta tolong. Ia akhirnya tersungkur dan meninggal dunia seorang diri,” ujar Azwar.

Azwar memastikan pemerintah desa telah berkoordinasi untuk membantu keluarga korban. “Ini murni kecelakaan akibat serangan hewan berbisa. Kami imbau warga yang tinggal di dekat kebun atau hutan agar lebih waspada, terutama saat malam hari. Jika menemukan ular besar, jangan ditangani sendiri, segera laporkan kepada petugas yang berpengalaman,” katanya.

Petugas Polsek Sagaranten tiba beberapa jam kemudian. Ular itu ditemukan sudah mati di halaman rumah, kepala dan tubuhnya masih melingkar di dekat dapur.

“Benar telah terjadi korban jiwa akibat patukan ular kobra di wilayah hukum Polsek Sagaranten tepatnya, pada hari Senin tanggal 06 Oktober 2025 sekitar pukul 06.00 WIB di Kp. Cipetir RT 08/RW 03 Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi,” kata Kanit Reskrim Polsek Sagaranten Aiptu Yadi Supriyadi dalam keterangan tertulis.

“Tidak jauh dari korban terdapat seekor ular kobra sepanjang empat meter yang sudah mati dan tertancap kayu, sehingga dugaan sementara korban meninggal akibat serangan gigitan dari ular kobra sepanjang empat meter,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, luka gigitan ditemukan di sela-sela jempol kaki kanan korban. “Korban menderita luka akibat gigitan atau dipatuk di bagian kaki sela-sela jempol sebelah kanan yang mengakibatkan kaki berwarna lebam kebiru-biruan,” ungkap Yadi.

Keluarga korban menolak dilakukan autopsi. Mereka menerima kejadian itu sebagai takdir. “Keluarga korban menerima atas kejadian tersebut adalah suatu musibah dan takdir dari Allah SWT dan selanjutnya pihak keluarganya menguburkannya atau disemayamkan di pemakaman umum setempat,” ujarnya.

Warga sekitar meyakini Ocang sempat memberikan perlawanan luar biasa sebelum meninggal dunia. “Dari jejak di lokasi, diduga kuat korban berupaya melawan ular tersebut menggunakan sebilah parang dan sebuah tongkat kayu,” kata Ade Pici, staf Desa Cidadap yang ikut meninjau lokasi.

Tongkat yang menancap di kepala ular itu diyakini milik korban sendiri. “Diduga korban tidak kuat lagi menahan bisa ular di tengah perjalanan saat hendak meminta tolong. Ia akhirnya tersungkur dan meninggal dunia seorang diri,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *