Macet dan Banjir Masih Jadi Permasalahan di Gedebage, Warga Harap Solusi dari Pemerintah

Posted on

Macet dan banjir yang ada di wilayah Gedebage, masih menjadi permasalahan yang belum mampu dituntaskan Pemerintah Kota Bandung. Macet tetap ada dan banjir semakin meluas.

Seperti di jalur Gedebage Selatan, di kala akhir pekan akses jalan yang kerap digunakan pengunjung masjid Al Jabbar sering dilanda macet. Kemacetan terjadi dari mulai persimpangan Gedebage hingga sebelum perlintasan kereta api.

Kemacetan di titik itu diperparah karena ada truk dan mobil yang melakukan parkir di bahu jalan, sehingga menghambat lalu lintas. Selain itu, di titik itu terjadi penyempitan jalur atau bottleneck.

Akses jalan itu kerap macet karena bagi wisatawan yang menggunakan bus pariwisata tidak dapat menggunakan jalan tol KM 149 atau Jalan Cimencrang. Sehingga saat terjadi peningkatan wisatawan, jalan itu alami kemacetan panjang.

Belum lagi, kendaraan yang melintas di jalan itu bercampur dengan truk yang menuju ke kawasan industri Sapan hingga kendaraan kecil yang menuju ke mal, perumahan dan permukiman.

“Ya kondisinya gini kalau akhir pekan, jalannya macet karena banyak bus yang melintas jalan ini,” kata Iwin, salah satu warga Gedebage, Sabtu (12/4/2025).

Iwin mengaku, dia jarang keluar rumah menggunakan mobil, karena arus lalu lintas di jalur tersebut padat. “Kalau saya kebalik, ke kantor naik mobil, kalau lagi libur, main dan ajak anak istri naik motor,” ujarnya.

Iwin menaruh, harapan besar kepada Walikota Bandung Farhan dan Wakil Walikota Bandung Erwi untuk membuat solusi konkret demi menuntaskan permasalahan macet.

“Ada jalan tol, nggak bisa dipakai bus, sama aja bohong. Justru kalau lagi libur gini jumlah bus lebih banyak daripada mobil kecil. Semoga saja, Pak Walikota ada solusinya. Harus lihat kesini bapaknya, macet bukan hanya di tengah kota, tapi di sini juga,” jelasnya.

Bahkan jika jalan tersebut alami macet total, polisi melakukan cara bertindak (CB) dengan menutup lalu lintas dari arah Buahbatu dan Jalan Rumah Sakit yang mengarah ke Gedebage Selatan. Jika ada kendaraan yang memiliki tujuan Gedebage Selatan harus memutar balik di u-turn yang ada di dekat Pasar Induk Gedebage.

Tak hanya itu, kepadatan lalu lintas juga kerap terjadi di Persimpangan Derwati, Kota Bandung.

“Pas Derwati juga sama, itu lebih parah saat bus-bus belok dan menghabiskan badan jalan, jadi kalau ada bus lewat jalan pasti terhambat,” paparnya.

Jika persimpangan tersebut padat, antrean kendaraan bisa mencapai Sapan, Kabupaten Bandung. Antrean terjadi karena banyak juga kendaraan dari arah Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung.

Tak hanya kemacetan, warga Gedebage juga mengeluhkan soal permasalahan banjir, khususnya bagi warga yang tinggal di kawasan Derwati, Kelurahan Rancabolang. Warga merasa was-was jika permukimannya diguyur hujan, pasalnya kawasan tersebut rentan dilanda banjir dan banjir di wilayah itu bisa berhari-hari.

“Sekarang mah suka takut kalau hujan gede tuh, banjir dan banjirnya bisa berhari-hari,” ujar Entin warga Derwati.

Bukti banjir semakin meluas di kawasan Gedebage, akses jalan di Jalan Derwati-Ciwastra juga terendam banjir dan durasinya juga berhari-hari.

“Harapan saya ya minta ke Kang Farhan untuk membuat solusi penanganan banjir bagi warga sini,” harapnya.

“Tambah lagi kolam retensi yang banyak di Gedebage, jadi kalau hujan banyak air yang tertampung dan tidak banyak masuk ke permukiman,” tambahnya.

Harapan yang sama juga dikatakan oleh Undang, dia ingin kepemimpinan Farhan-Erwin lebih maju dalam membuat program penanganan banjir.

“Ya sebagai rakyat mah, hanya bisa berharap, semoga banjir teratasi dan bisa diminimalisir, bukan malah membesar dampaknya,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *