Pembuktian Kakang Rudianto, Bukan Sekedar Pemain Regulasi

Posted on

Nama Kakang Rudianto pernah dipandang sebelah mata. Sebagai pemain muda Persib Bandung, kehadirannya di skuad sempat dianggap sekadar pelengkap regulasi pemain U-23. Namun waktu dan kerja keras perlahan mengikis stigma itu.

Di musim ini, Kakang bukan lagi sekadar pengisi kuota. Ia dipercaya tampil reguler di enam pertandingan Super League 2025/26. Bahkan Kakang merasakan atmosfer keras kompetisi Asia ketika Persib bertarung di ACL 2. Kerja kerasnya itu membuahkan hasil.

Kini, bek 21 tahun itu kembali dipanggil memperkuat Timnas Indonesia U-23 dalam pemusatan latihan (TC) di Jakarta pada 2-14 Oktober 2025, sebagai persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand. Bagi Kakang, panggilan ini adalah buah dari doa dan usaha panjang.

“Intinya saya sangat bersyukur dan selalu berdoa, semoga saya bisa memaksimalkan kesempatan ini. Karena tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini, seperti saya dan pemain lainnya yang dipanggil Timnas U-23,” ucap Kakang, Sabtu (4/10/2025).

Musim ini, kalender sepak bola begitu padat. Hampir tak ada jeda bagi pemain, apalagi mereka yang harus berbagi tenaga dengan tim nasional. Kakang pun merasakannya. Namun, alih-alih mengeluh, ia justru melihatnya sebagai kesempatan emas.

“Ya kalau dari jadwal ya saya padat banget, tapi saya bersyukur karena saya bisa selalu diberikan kesehatan di jadwal padat ini. Dan intinya saya tidak masalah tidak dapat libur, tapi saya harus bisa meningkatkan kemampuan saya menjadi lebih baik lagi di Timnas U-23 ini,” tuturnya.

Sejak awal menembus tim utama Persib, nama Kakang kerap diiringi komentar sinis. Banyak yang menyebut penampilannya di liga hanya karena faktor regulasi pemain U-23. Namun, Kakang menjawab dengan performanya di atas lapangan.

“Ya saya cuman berusaha saja di latihan, mungkin semuanya coach Bojan yang menilai, sama asisten pelatih. Jadi saya hanya kerja keras dan berusaha meningkatkan kemampuan saya di latihan supaya dapat kesempatan,” kata Kakang.

Meski masih muda, Kakang tidak gentar bersaing dengan para pemain senior maupun legiun asing di Persib. Baginya, lapangan hijau adalah ruang kompetisi yang adil karena siapa pun yang bekerja keras akan mendapat kesempatan.

“Mungkin dari saya di sepak bola sekarang tidak melihat siapa yang paling muda, siapa pemain asing, siapa yang paling bagus di dalam tim. Saya melihat semua kerja keras. Siapa yang bekerja keras dan siapa yang akan dimainkan itu tergantung dari pelatih,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *