Sebanyak dua dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur disetop sementara buntut peristiwa keracunan usai santap MBG.
Bahkan Bupati Cianjur dr Muhammad Wahu juga memperingatkan 136 dapur lainnya untuk segera mengurus sertifikat higienis untuk memastikan prosedur pengolahan dan pendistribusian aman tanpa risiko, jika tidak SPPG juga diancam disetop beroperasi.
Wahyu mengatakan sebelumnya ada empat dapur MBG atau SPPG yang dihentokan sementara kegiatannya, tetapi setelah evaluasi ada dua yang kembali diizinkan untuk beroperasi.
“Untuk yang dua masih disetop sementara, karena kejadian keracunan beberapa waktu lalu. Masih dievaluasi apakah dilanjut beroperasi atau tindakan lainnya,” kata dia, kamis (2/10/2025).
Menurut Wahyu, selain terkait peristiwa keracunan, pihaknya juga menyoroti masih banyaknya SPPG atau dapur MBG yang belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Dari total 140 SPPG di Cianjur, baru empat yang memiliki sertifikat laik higienis. Tentu ini sangat jauh jumlahnya, dan seharusnya seluruhnya sudah memiliki sertifikat tersebut,” kata dia.
Dia mengatakan 136 SPPG lainnya sudah diperingatkan untuk segera mengurus SLHS, jika tidak pihaknya akan mengusulkan pada BGN agar dapur MBG tersebut disetop sementara.
“Kami minta sebelum akhir Oktober 2025 sudah selesai semuanya,” kata dia.
Ke depannya, lanjut dia, SPPG yang akan buka diwajibkan melengkapi berbagai persyaratan sebelum beoperasi.
“Utamanya terkait Sertifikat Laik Higienis ini. Kalau belum ada, maka tidak boleh beroperasi dulu,” kata dia.