Menu MBG yang Bikin Siswa Sukabumi Keracuna Masih Diuji di Labkesda

Posted on

Pemeriksaan laboratorium terkait dugaan keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Doa Bangsa, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, masih berlangsung. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebut, proses uji sampel makanan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat membutuhkan waktu sekitar 14 sebelum hasil pastinya keluar.

Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi menuturkan, pihaknya telah mengirim berbagai sampel makanan yang dikonsumsi ratusan siswa pada hari kejadian.

“Sampel yang kita kirim meliputi nugget, tahu, sambal ikan, tumisan wortel, jagung, hingga mi spageti. Semua menu yang masuk daftar program MBG kami sertakan. Hari ini hasilnya (sampel yang diuji di laboratorium) belum keluar, nanti 14 hari ke depan,” kata Agus, Senin (29/9/2025).

Menurut Agus, lebih dari 300 pelajar sempat menyantap menu MBG tersebut. Dari jumlah itu, 32 siswa mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing. Enam orang di antaranya sempat dirujuk ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Alhamdulillah kondisi mereka sudah stabil dan sebagian besar sudah kembali beraktivitas normal. Namun kami tetap memantau kesehatan mereka selama beberapa hari ke depan,” jelasnya.

Selain menunggu hasil laboratorium, tim kesehatan juga terus memantau kondisi sekolah dan lingkungan sekitar. Petugas Puskesmas Palabuhanratu bersama tim gizi Dinkes melakukan pemeriksaan ulang ke dapur penyedia makanan, termasuk mengecek proses pengolahan bahan baku.

“Kami ingin memastikan apakah ada faktor lain seperti kebersihan dapur atau cara penyajian yang menjadi pemicu. Semua kemungkinan kami telusuri,” ujar Agus.

Agus menegaskan hasil pemeriksaan Labkesda Jabar akan menjadi dasar untuk langkah selanjutnya, baik evaluasi standar keamanan pangan maupun rekomendasi perbaikan program MBG di Sukabumi.

“Hasil ini penting agar kita tahu apakah kasus ini murni keracunan makanan atau ada faktor lain. Selama hasil belum keluar, kita belum bisa menyimpulkan,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga sudah melaporkan insiden ini kepada Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan MBG Provinsi Jawa Barat. Koordinasi dilakukan agar pengawasan keamanan pangan pada program MBG di daerah lain semakin diperketat.

Agus mengimbau masyarakat tidak panik dan menunggu informasi resmi. Ia menegaskan program MBG di sekolah-sekolah lain tetap berjalan dengan pengawasan ketat.

“Kami pastikan standar kebersihan dan keamanan pangan terus diperhatikan. Setiap dapur MBG kini mendapat instruksi tambahan agar lebih disiplin dalam proses masak dan penyajian,” katanya.

Kasus dugaan keracunan massal ini menjadi evaluasi penting bagi pelaksanaan program MBG yang dirancang pemerintah untuk memberikan asupan gizi gratis bagi pelajar, ibu hamil, dan balita. Hasil laboratorium yang diperkirakan keluar dalam 14 hari mendatang diharapkan bisa memberikan kepastian penyebab dan mencegah kejadian serupa di kemudian hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *